Bab 2401
"Tuanku telah melakukan perjalanan jauh dan merasa sedikit sakit. Dia ingin memasuki kota secepat mungkin, tetapi antreannya terlalu panjang, jadi dia tidak mau mengantri. Tolong bantu kami, Tuan-tuan."
Saat Beanie berbicara, dia melangkah maju dan menyerahkan paket kepada pihak lain dengan sangat hati-hati.
Pria kekar mengambilnya dan dia diam-diam melihat apa yang ada di dalamnya.
Ada ekspresi terkejut di matanya.
Itu hal yang bagus!
Harta yang tak ternilai harganya.
Jadi, dia menyimpannya tanpa sadar.
Beanie menghela napas lega.
Akan baik-baik saja jika pria itu menerimanya. Dia khawatir dia tidak akan melakukannya.
Ini adalah pertama kalinya dia datang ke Kota Amber, dan juga pertama kali dia melihat antrian panjang memasuki kota.

Tepat ketika Beanie mengira pihak lain akan mengizinkannya masuk, penjaga itu tiba-tiba berkata: "Hanya gerbong pertama yang bisa pergi. Dua sisanya harus kembali ke barisan."
"Tuan, ketiga gerbong itu berada di tim yang sama dan yang di tengah adalah milik tuan kita. Tolong buat barangnya
nyaman bagi kita," kata Beanie buru-buru.
"Aku tidak peduli siapa tuanmu. Kamu harus mendengarkan aku ketika kamu berada di Amber City. Apakah kamu pergi atau tidak? Jika tidak, kembali ke barisan. Jangan menghalangi jalan atau kamu tidak akan dapat pergi ketika tim penegak hukum datang."
"Kamu ..." Beanie sangat marah.
Dia tidak berharap pihak lain memiliki nafsu makan yang begitu besar.
Seperti yang diharapkan dari delapan kota utama, bahkan seorang penjaga pun sombong.
Harta yang dia berikan padanya cukup berharga, tetapi dia hanya mengizinkan satu kereta lewat.
Dia harus memberinya tiga harta jika dia ingin ketiga gerbong itu masuk.
'Sangat mahal untuk memasuki kota.
"Mereka sangat kejam dan serakah."
"Apa? Aku tahu kamu adalah pemimpin di tempat lain tapi ini Kota Amber, bukan kampung halamanmu. Jangan berpikir kami tidak akan berani melakukan apapun padamu hanya karena kamu seorang wanita. Jika kamu tidak pergi, kami tidak hanya akan mengambil tindakan terhadapmu, tetapi kami juga akan melakukannya untuk tuanmu." Pria kekar itu sama sekali tidak takut pada Beanie.
Orang yang mendukungnya adalah walikota Amber City.
Jadi bagaimana jika dia mengambil hadiahnya?
Siapa yang tahu bahwa wanita ini memberinya hadiah ini?
Bisakah dia membiarkannya lewat begitu saja?
Bahkan jika dia tidak membiarkannya lewat, hadiah itu pada akhirnya akan tetap menjadi miliknya.
Beanie tidak punya pilihan.
The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255