Bab 43
ア
Harvey tidak mengatakan apa–apa dan hanya berdiri di sana dengan wajah kesal, sambil
membawa suasana tegang ke arah Selena.
Pita suara di tenggorokannya kembali bergerak. “Kuharap ini juga nggak ada hubungannya
denganmu. Hari pada saat kamu pergi dan tinggal di pemakaman selama tiga jam, ceritakan padaku apa yang kamu lakukan?”
Selena hanya merasa itu sangatlah konyol. “Aku bilang, aku mengunjungi Nenek. Nggak ada lagi
yang aku ajak bicara, memangnya salah kalau aku lebih banyak bicara dengan Nenek? Lagi pula,
ini adalah batu nisan, bukan roti kukus yang bisa pecah begitu saja kalau aku memecahkannya!
Meski kau mau menuduhku, tolong berikan buktinya.”
“Perhatikanlah baik–baik, apa ini?!”
mengeluarkan beberapa foto lagi, tampak Selena memegang palu di
sendiri membeku
makam
jadi aku mengambilkannya untuknya.”
tidak tahu bagaimana seseorang bisa mengambil
patah kata di depan
harusnya percaya padaku. Lagipula,
Apa untungnya
mulut secantik ini nggak mengatakan
masalah ini, tapi aku melakukannya demi mencari tahu kenapa kamu tiba–tiba menjadi seperti ini? Meski aku tahu kalau Kezia adalah Lanny, aku cuma akan meletakkan buket bunga di depan kuburannya dan kemudian pergi ke kuburan
mengacaukan batu nisan hingga jadi
nggak punya musuh sama sekali. Katakan padaku, setelah dia
“Kalau orang lain nggak
aku yang
1/2
Bennett bangkrut, kamu
menggelengkan kepalanya berulang
melanjutkan, “Kamu
tiba–tiba mau mengundurkannya hingga sebulan.
Read Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat - Bab 43
Read Bab 43 with many climactic and unique details. The series Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat one of the top-selling novels by Jus Alpukat . Chapter content chapter Bab 43 - The heroine seems to fall into the abyss of despair, heartache, empty-handed, But unexpectedly this happened a big event. So what was that event? Read Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Bab 43 for more details