Bab 66

Setelah itu, barulah Harvey percaya bahwa Olga tidak berani membohongi dirinya.

“Dia jatuh sakit beberapa waktu lalu?”

“Ya, saat itu, aku sedang bertengkar dengan pacar bajinganku itu, jadi aku mengabaikannya. Untungnya ada Kak Lewis yang memasak untuknya setiap hari.”

Olga ingin mengatakan yang sebenarnya kepada Harvey. Namun, Olga merasa bahwa Selena sendiri mungkin tidak bisa menjelaskan seperti apa kondisi hubungannya dengan Harvey saat ini. Olga juga tidak tahu, jika dia mengungkapkan hal yang sebenarnya, akan seperti apa pengaruhnya bagi hubungan mereka berdua. Oleh karena itu, Olga pun hanya bisa mengikuti keputusan Selena.

Saat terpikir wajah pucat Selena pada waktu itu, Harvey pun mengajukan satu pertanyaan lagi, Penyakit apa yang dia derita?”

Jantung Olga berdegup kencang, wajahnya tidak berani berekspresi sedikit pun di hadapan sorot mata tajam Harvey. “Flu,” jawabnya singkat.

“Hanya flu?”

“Memangnya apa? Kondisi kesehatan Selena selama ini selalu baik.”

“Benar juga.” Harvey setuju dengan Olga. “Dia berpura–pura terlihat begitu lemah, mungkin hanya demi mendapatkan simpati dariku agar tidak jadi bercerai,” pikir Harvey.

Setelah mendapatkan jawaban yang diinginkan, Harvey pun berujar untuk yang terakhir kalinya sebelum bangkit berdiri, “Jika kamu tertarik, besok kamu bisa pergi bekerja di Gedung Irwin

Sentosa.”

Mata Olga langsung berbinar–binar. Irwin Sentosa merupakan perusahaan real estate di bawah Grup Irwin. Jika dia bisa bekerja di sana, siapa yang tidak akan menghormatinya?!

kasih, Pak Harvey. Pak Harvey luar biasa.”

melihat Harvey pergi, Olga pun mengejarnya dan bertanya, “Pak Harvey, ponsel Selena

dihubungi, apakah kamu melihatnya?”

dan

ada di sini, pertanyaan bodoh apa yang dia ajukan?

omong

mengkhawatirkan Selena.”

dan langsung pergi. Setelah

+15 BONUS

jika kamu benar–benar masih mencintainya, tolong perlakukan dia

ada kamu.”

Harvey tidak sepenuhnya melupakannya. Olga hanya berharap Selena

jadi merasa lega. “Mungkin ponsel Selina sedang dimatikan suaranya. Seharusnya sekarang Selina dan

perjalanan pulang,”

sedang terkunci di kamar

sebelum

takut pada apa pun. Namun, setelah dia jatuh ke dalam air,

ditelan oleh kegelapan.

bayinya

sadar, dia sudah berada di meja operasi di rumah sakit, dengan lampu putih terang di atas

pun harus merelakan kepergian bayinya.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255