Bab 74
Selena melompat dari lantai tujuh dengan tekad untuk mati. Dia hanya bisa memutuskan ikatannya dengan Harvey dengan cara ini.
Akan tetapi, Selena tidak menyangka bahwa saat dia melompat, kecepatan Harvey akan lebih cepat dari dirinya.
Selena melihat pria itu tanpa ragu–ragu melompat dari jendela, lalu dengan kuat menumpukan kaki kirinya di ambang jendela sebagai pijakan, agar memberikan akselerasi pada tubuhnya
Dalam sekejap mata, dia sudah berada di samping Selena Selena membuka matanya lebar–lebar, pupilnya pun bergetar hebat.
Apakah dia sudah gila?!
Di tengah–tengah derasnya hujan, Selena menatap mata Harvey yang dingin dan penuh amarah. Harvey menggunakan seluruh kekuatannya untuk menerjangnya, seperti sebuah jaring besar. Selena ingin melepaskan diri, tetapi dia tidak bisa lepas dari genggaman Harvey.
Di hadapan Harvey, dia rapuh seperti seekor kupu–kupu. Selena pernah berbuat nekat menerobos api demi seberkas cahaya itu.
Selena pun menyesal karena telah terbakar. Hatinya hancur berkeping–keping. Harvey bahkan tidak mau memaafkan serpihan–serpihan hati Selena. Dia terus menghancurkannya dan menyiksa Selena, bahkan dan menginjak Selena hingga masuk ke dalam lumpur.
Tubuhnya dipeluk erat oleh Harvey dan tubuh mereka berdua jatuh dengan cepat dari langit.
Alex memindahkan pilar balon yang akan digunakan untuk acara di depan rumah sakit. Para pengawal bergerak dengan cepat, untungnya mereka sempat melakukan tindakan di saat–saat
terakhir.
Seiring dengan suara benturan, tampak Harvey yang memeluk tubuh Selena dengan erat, menabrak pilar balon, lalu berguling ke tanah
menahan sebagian besar benturan, sehingga mereka berdua tidak terluka Chandra yang berada di lantai atas pun menghela napas lega.
sampai terjadi sesuatu pada Harvey,
tahu bagaimana mempertanggungjawabkannya
atas pilar balon Tubuhnya jatuh ke tanah dengan keras. Alis
sejenak, tetapi dia tidak berkata
Selena yang dipeluk erat olehnya,
*1S BONUS
wajah Harvey dengan keras sambil berkata, “Harvey, kenapa kamu bahkan harus merampas hakku untuk mati?! Bukankah kamu
mengernyitkan dahi dan meraih pergelangan tangan Selena yang ramping. Matanya masih menunjukkan kemarahan yang belum
mereda
marah. Dia
dosa–dosamu kepada adikku dengan
suhu di luar terlalu rendah, atau karena suara Harvey yang terlalu dingin, Selena
Dia hanya merasa hawa dingin menyebar ke seluruh tubuhnya,
hatinya
lalu menatap Selena
lampu jalan yang redup menyinari wajah Harvey, tetapi tidak memberikan sedikit
kehangatan
itu tampak menjadi tegang.
yang tertiup angin, ditambah lagi
menusuk tulang.
Harvey sejak lahir itu membuat
Read Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Bab 74 TODAY
The novel Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat has been updated Bab 74 with many unexpected details, removing many love knots for the male and female lead. In addition, the author Jus Alpukat is very talented in making the situation extremely different. Let's follow the Bab 74 of the Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat HERE.
Keywords are searched:
Novel Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Bab 74
Novel Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat by Jus Alpukat