3/3
Samt reaingat tatapan mata Harvey, Selena langsung menjawab, “Tidak.”
“Bagusiak itu hanya disebabkan oleh virus. Nyonya sudah bisa pulang setelah beberapa hari disawat di rumah sakit
Hansen merasa lega, lalu mencoba menghiburnya lagi. Melihat Selena terus menundukkan kepalanya tanpa memberi respons, Hansen pun akhirnya pergi.
Selena sudah pernah menjalani biopsi kanker lambung, itu sudah menjadi penyakit yang tidak dapat dipungkiri lagi. Namun, hasil CT scan kali ini tidak mendeteksi sedikit masalah pun.
Dia hanya pernah menjalani kemoterapi sekali. Meskipun hasilnya bagus, tetapi tumornya hanya akam perlahan–lahan mengecil, bukan hilang dalam semalam.
Jelas sekali bahwa ada sesuatu yang salah dengan hasilnya pemeriksaannya. Satu–satunya orang yang bisa memanipulasi hasil pemeriksaan tersebut adalah orang dalam.
“Staple orang yang begitu berani melakukan hal semacam ini di depan mata Harvey?” tanya Selema dalam bati.
“Siapa yang mungkin melakukannya? Agatha?”
Dia sudah membuat onar tentang masalah kuburan, sekarang dia ingin membuat masalah lagi dengan laporan pemeriksaan medis.
Meskipun tidak mungkin akan ada orang lain lagi selain dia, Selena selalu merasa masalah ini ada yang tidak beres.
Jika bukan Agatha, berarti orang ini benar–benar menakutkan.
Selena memikirkannya kembali, rasanya janggal, seolah–olah ada orang yang
Harvey dapat dengan mudah mendapatkan informasi tersebut, tetapi sekarang Harvey sudah merasa bahwa Selena adalah seorang penipu yang sedang mengarang cerita. Jika Harvey meminta banyak orang untuk menyelidikinya, hal itu hanya akan membuat
tidak berani mengganggu Hansen, dia hanya bisa pergi menyelidiki dokter
radiologi sendiri
kebetulan adalah milik Keluarga Osmond, dan Selena
yang harus dilakukannya
telah dirahasiakan,
1/3
telinga Darren.
Selena mencarinya, Darren malah berinisiatif untuk datang
yang dibuatnya, sedangkan Darren yang belum lulus sudah berpraktek di rumah sakit mereka sendiri, dan menjadi direktur hanya
Selena dan Harvey, tetapi dia masih
bertemu lagi secepat ini.
mereda, terima kasih atas
masih sedikit pucat. Dia masih terbaring di ranjang pasien dan dia masih terlihat lemah saat berbicara.
menyerahkannya kepada Selena, lalu berujar dengan suara lembut, “Minumlah air
Selena mengambil air itu dan meneguknya dengan cepat, lalu dia tersedak dan batuk karena menelan terlalu cepat.
lalu dengan
minumlah
seperti dulu.” Wajah Selena sudah tidak terlihat marah lagi seperti
dari dalam lubuk hatinya, “Saat itu kamu cuti kuliah
Read Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Bab 79 TODAY
The novel Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat has been updated Bab 79 with many unexpected details, removing many love knots for the male and female lead. In addition, the author Jus Alpukat is very talented in making the situation extremely different. Let's follow the Bab 79 of the Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat HERE.
Keywords are searched:
Novel Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Bab 79
Novel Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat by Jus Alpukat