Bab 133

Dia pergi dengan meninggalkan sebuah kalimat yang membuat Selena bingung.

Tidak ada celaan, tidak ada kemarahan, bahkan tidak ada satu pertanyaan pun.

Lalu keputusan terbaik apa yang dia buat?

“Bang” pintu ditutup dan sesi baru kembang api kembali meledak. Selena melihat kembang api yang berkilauan dan hilang dengan cepat, seperti kehidupannya yang

malang.

Selain sinar yang singkat, yang tersisa hanya kesedihan dan kegelapan yang tak

berujung.

Ketika semua orang tenggelam dalam suasana meriah, Selena tiba–tiba mendengar

teriakan seorang wanita.

“Tuan Muda Kecil!”

Apakah dia salah dengar?

beberapa pria bergegas melintasi pintu kamarnya, salah

bahkan memeluk Harvest!

yang terjadi, begitu tersadar dari lamunannya, dia langsung

mengejar mereka.

di lorong, tetapi saat ini semua orang tenggelam dalam perayaan kembang api, bahkan kebanyakan petugas keamanan juga dipanggil untuk meluncurkan

Jena terluka oleh kayu, sehingga dia tidak bisa

pasrah melihat Harvest yang

Harvest di

mengenali dirinya.

bersyukur dia sudah berganti pakaian sehingga

mengikutinya.

1/3

sekuat tenaga. Pada saat beberapa orang melarikan diri ke perahu cepatdan hendak pergi, Selena yang merasa tidak keburu lagi langsung

tidak menduga bahwa ada seorang wanita yang napasnya terengah–engah ikut

Selena sekarang sama sekali tidak bisa dibandingkan saat SMA, dulu dia bisa lari 1500

di depan orang–orang

saat mulai berbicara,

dan harus berpegangan ke pinggiran perahu agar

yang

saat melihat ada seseorang naik ke perahu

Selena tiba–tiba pingsan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255