Bab 227

Selena yang pulang ke rumah dengan penuh amarah, menyalakan komputernya

untuk memeriksa alat pelacak yang dia berikan kepada lima sekretarisnya.

Keempat orang di antaranya berada di Apartemen Golda. Selena tahu bahwa apartemen itu adalah apartemen yang disediakan untuk karyawan senior.

Sementara itu, Serlin berada di sebuah bar. Sesuai dengan kepribadiannya, dia

menjadi sekretaris senior di siang hari dan menjadi ratu pesta di malam harinya.

Keberadaan alat pelacak yang dia letakkan di meja Olive agak lebih rumit. Dia

hampir mengelilingi seluruh area sebelum akhirnya berhenti di pusat pembuangan

sampah.

Selena pun memegangi dahinya, memang ada yang tidak beres dengan Olive.

Siapa yang tidak suka dengan uang? Bros yang Selena berikan untuknya dibuang

begitu saja ke tempat sampah.

Karena tidak tahu bagaimana hasil penyelidikan George, Selena menghubungi

nomor itu.

“Maaf, nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif.”

Selena menjadi agak cemas, tidak mungkin terjadi sesuatu pada George, ‘kan?

Mengingat identitasnya yang misterius dan spesial, Selena belum pernah melihat

wajahnya semenjak mengenalnya, jadi mustahil kalau orang–orang di balik layar

tahu tentangnya.

senjata

rahasia, dia mematikan ponselnya.

negatif yang

areanya, Selena ingin mendapatkan

secepatnya.

ini tidurnya tidak bisa nyenyak. Saat memejamkan mata,

yang

terlepas dari rantainya,

malam.

ingatannya, Harvey selalu bersikap tenang dan terkendali. Sama seperti arsip di perusahaan, tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya disukainya, tidak ada juga yang bisa menebak suasana

Harvey benar–benar aneh, sepertinya kematian Lanny

yang besar.

memutuskan untuk tidak membicarakan Lanny di

depan Harvey.

bisa mengungkap kebenaran

Keesokan harinya.

ke kantor, tidak tahu bagaimana Lilian mengatasi situasi

biasanya. Lilian mengenakan syal. Hermes, dan wajahnya yang pucat bahkan

riasannya yang tebal.

kehadirannya, Lilian memelototinya dengan galak, membuat

melihatnya merinding.

kantor tanpa mengatakan sepatah

mengisi air. Begitu mendekat, terlihat beberapa orang yang sedang menunduk berbicara berpisah dengan buru- buru, namun tatapan mereka

dia sudah

punya bakat, dengar–dengar Bu Lilian mengajak karyawan baru pergi ke

hebat

rasa hebatnya memang

2/3

dengar–dengar Pak Niko punya banyak kebiasaan aneh di

benar?”

setelah dia

demi mendapatkan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255