Bab 232

Kalau sebelumnya Selena sudah memeriksa luka Harvey atau memijat kepalanya.

Namun, hari ini dia tidak melakukannya.

Meskipun perpisahan mereka diperhitungkan, masuknya Arya ke rumah sakit tidak ada hubungannya dengan Harvey. Akhirnya pria di depannya sudah menjadi masal

lalu.

Selena harus terbiasa hidup tanpa Harvey di masa depan.

Selena berdiri dengan sopan di samping dan dengan nada mantap dia berkata, ” Tuan Harvey, aku sudah bawa proposal perencanaannya.”

Tanpa membuka mata, Harvey mengerutkan keningnya di wajahnya yang tampant

dan berkata, “Kemarilah.”

Selena mengambil proposalnya dan berjalan ke samping Harvey, lalu berkata, ”

Kalau Tuan Harvey merasa sangat capek, biar aku yang bacain.”

Sebelumnya saat Harvey sibuk, Selena akan melakukan hal seperti itu. Harvey

beristirahat dan Selena membacakan laporan atau proposal untuknya. Kemudian,

setelah dia memutuskannya, dia memberi tahu Selena untuk mengurusnya.

Harvey membuka matanya dan menggenggam pergelangan tangan Selena dengan

ke dalam pelukannya. Tubuh Selena yang lembut dan

masuk ke dalam dekapannya.

yang

seperti ini padanya.

pun berhamburan

bersandar di dada

Agatha menunjukkan otoritasnya sebagai

tetapi Harvey malah memeluk mantan istrinya

kantor direktur.

ini cukup kacau untuk dijelaskan.

1/3

apa yang kamu

tak berdaya menatap mata hitam nan tajamn Harvey yang baru saja terbuka. Tidak ada rasa benci maupun kasih sayang di dalam mata itu. Hanya ketenangan seperti sebuah danau yang membuat Selena

isi pikiran Harvey.

hari ini kamu lagi banyak

lebih ada hubungannya denganmu.”

ketika mereka satu persatu memasuki hotel serta tak ada foto yang ada

tidak ada hubungannya

foto yang lebih dekat untuk menunjukkan

Selena ke lantai atas dan

mungkin akan terjadi.

dan bertanya, “Kamu menyalahkanku?”

“Bukannya gitu.”

karyawan baru yang baru bekerja kurang dari

telinganya

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255