Bab 242

Setelah Selena pulang, dia melihat pelacak sekali lagi dan menemukan bahwa kecuali pelacak yang sudah masuk ke dalam tong sampah dan menghilang dari radarnya, beberapa lainnya hampir sama seperti di tempat aslinya dan tidak ada

perubahan yang signifikan.

Telepon George masih dalam keadaan mati dan Selena menghela napas.

Walaupun kebenaran semakin dekat, tetapi selalu ada lapisan kabut di hadapannya yang tidak bisa ditiup maupun dilihat dengan jelas.

Untungnya proyek ini berjalan dengan sangat lancar. Proposal perencanaannya

disetujui oleh perusahaan mitra dan waktu pertemuannya sudah disepakati.

Selena mengenakan pakaian formal khusus dan telapak tangannya sedikit dialiri

keringat.

Setelah mendorong pintu, wajahnya menunjukkan senyuman pegawai kantor dan

berkata, “Halo, saya Selena Bennett dari Grup Irwin.”

Orang yang duduk di atas kursi mengenakan jas putih dengan alis dan mata yang halus. Sudut bibirnya sedikit terangkat lembut dan berkata, “Kak Selena, kita

bertemu lagi.”

Selena terkejut dan merespons, “Isaac.”

menyadarinya dan berkata, “Kamu sudah jadi manajer

di Grup Puncak?”

berkata, ” Sebenarnya aku ingin

dari kelompok Selena sudah berhubungan dengan orang dari Grup Puncak. Semuanya sangat sulit menghadapi Grup Puncak. Baik dari kelompok A maupun B juga

kelompok C yang tidak kenal kata

Issac, Selena bertanya, “Pak Iasac, apakah kali ini Anda setuju untuk bekerja sama dengan kami?

karena… saya?”

menyajikan hidangannya. Dengan senyuman hangat di sudut bibirnya, dia

Semuanya.”

perencanaannya menarik perhatianku, tetapi kemudian aku tahu kalau yang membuatnya adalah kakak. Karena kakak sudah

kamu nggak takut kucing lagi, ‘kan?” ujar Selena sambil tersenyum

jarang terlihat.

Bonbon sudah rukun.”

Selena keluar lebih. dahulu untuk membayar makanannya, tetapi dia diberi tahu bahwa

mereka sudah dibayar..

pada Selena sambil memegang kresek bungkus dan berkata, ” Kakak masih berutang makanan padaku.

kita

Selena dan berkata, “Dulu kakak

dari seorang koki kue terkenal. Selena mengintip sekilas

Pascal

masih buka toko kue,” kata Selena, lalu menghela napas lega. Koki ini sudah hampir

dalam perjalanan hari

Selena ditutupi dengan telapak tangan yang hangat dan suara pemuda itu terdengar serak, “Kak Selena, aku tahu banyak

seberapa tandus dan dinginnya dunia ini, kakak harus memiliki

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255