Bab 295

Selena berpikir sejenak, “Aku ingin melihat teman baikku, tidak perlu berpamitan, melihatnya dari jauh saja sudah cukup.”

Olga Christopher baru–baru ini sepenuhnya menjadi pekerja keras, sibuk bekerja lembur setiap hari. Selena menduga Olga pasti sudah melihat berita dan mungkin sedang sibuk mencari dirinya selama beberapa waktu terakhir.

Selena tidak memiliki keberanian untuk mengucapkan selamat tinggal pada Olga. Selena juga takut Olga dikelilingi banyak mata–mata.

Selena telah bersusah payah untuk bisa sampai ke tahap ini, dia tidak ingin rencananya dikacaukan siapa pun.

“Baik, aku akan membantumu.”

Isaac selalu siap mewujudkan setiap permintaannya.

Pada saat jam istirahat siang, Selena pergi melihat Olga.

Olga mengenakan seragam kerja yang sebelumnya pernah mereka berdua ejek bersama. Olga, yang terlihat seperti boneka yang kehilangan semangat, berjalan dengan lesu menuju kafe.

Setelah memesan makanan, Olga langsung menjatuhkan diri di salah satu kursi. Sesekali ponselnya bergetar, dan dia buru–buru mengeluarkan ponsel dan membukanya, diikuti dengan raut kekecewaan di wajahnya.

Tenggelam dalam pikirannya sendiri, Olga bahkan kehilangan semangat untuk makan. Dia terus menyuapkan makanan ke dalam mulutnya sesuap demi sesuap, seolah–olah tidak peduli apa yang dia makan selama dia bisa mengenyangkan perutnya.

Bahkan dia sama sekali tidak sadar ketika dia memakan seledri yang paling tidak disukainya.

ke belakangnya dan melihat yang terpampang di layar ponsel itu adalah foto–foto mereka berdua pada masa sekolah

Olga bahkan pernah mengatakan akan menampilkan foto–foto tersebut di pesta

tidak mengadakan pesta pernikahan, sedangkan Olga sendiri juga belum mewujudkan mimpinya semasa SMA, yaitu menikah dengan orang yang dicintainya dan menjadi seorang ibu rumah tangga penuh

tetes air mata Olga

yang

Н

+15 BONUS

air mata Selena tidak

menggosok–gosok matanya secara asal–asalan, lalu memindai kode QR pembayaran di atas meja. mengambil tas dan

selalu memperhatikan sekitarnya, pasti akan

Selena,

hari terakhir, Olga menjalani hari dengan linglung seperti saat

perlahan–lahan menerima kenyataan, dan

tetapi hubungan mereka lebih

dari tadi. Dia lalu membeli payung

di tengah hujan deras dengan mengenakan sepatu hak tinggi, dan tiba–tiba ditabrak oleh kerumunan orang

dulu pernah bergurau dan mengatakan bahwa kalau dia ditabrak, dia pasti akan berbaring dan memeras pihak lain dengan ganti rugi seratus juta.

air mengalir di wajahnya dan sulit dibedakan apakah itu air mata atau

Olga bisa

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255