Bab 310

Sambil bicara, Alex mengikat tubuh Isaac dan membawanya ke tepi kapal. Detik berikutnya, tubuh Isaac pun dilemparkan ke bawah.

Bagi mereka, melakukan tindakan seperti ini sangatlah mudah. Seulas senyuman penuh kemenangan pun tersungging di bibir mereka.

Selena sontak merasa ketakutan. Dia tidak mengacuhkan ancaman Harvey dan segera berlari ke luar.

“Nyonya, silakan di dalam dulu, di luar sedang hujan deras. Kalau Nyonya sampai sakit, Nyonya akan merepotkan diri sendiri dan juga Tuan Harvey.”

“Tuan Harvey sudah berusaha dengan susah payah demi menemukan Nyonya. Kalau dia sampai telat selangkah saja, Nyonya pasti sudah dibawa pergi. Inilah akhir menyedihkan yang harus Tuan Harvey terima,” kata Chandra dengan dingin, ekspresinya terlihat serius.

Selena tidak memberikan tanggapan apa pun, dia memanjat pagar secepat mungkin.

Chandra tahu betapa gawatnya situasi ini, jadi dia langsung menyuruh orang untuk menghentikan Selena. Sayangnya, Selena memanjat dengan sangat cepat.

Harvey pun ikut berjalan keluar. Dia menatap Selena dengan tajam, wajahnya terlihat pucat pasi. “Turun,

Selena!”

bodoh, Kak

tepi kapal. Ombak laut yang ganas terlihat di belakangnya seolah–olah

entah karena air mata

aku memang melanggar janjiku

orang

sedang tidak sekadar mengancamnya. Wanita itu akan benar–benar melompat ke

laut!

tahun ini, Selena benar–benar mengalami

tidak stabil. Harvey tidak berani terus memprovokasi

bukannya balas dendam padanya. Sini, kamu

bicara baik–baik denganmu, Harvey, tapi apa gunanya? Kamu itu tipe orang yang selalu memutuskan segala sesuatuhya seenak

Kamu sudah memulai kehidupanmu yang

aku

“Hah! Cinta?”

“Memangnya kamu di mana waktu aku diculik dan nyaris mati dibunuh? Orang bilang belakangan

hidupku selama dua tahun

sudah seperti orang yang nggak punya jati diri, berulang kali

supaya hidupku

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments (0)

0/255