Bab 338
Wanita itu juga menutup mulut dan hidung Selena dengan handuk basah agar Selena tidak bisa
berteriak minta tolong.
Selena menarik–narik kedua tangan dan kakinya yang diikat secara mati–matian, menyebabkan rantai besi yang membelenggunya sampai berbunyi dengan kencang.
Tidak! Selena belum mau matil Masih ada banyak hal yang ingin dia lakukan!
Akan tetapi, percuma saja Selena meronta. Pergelangan kaki dan tangannya sampai terluka, tetapi dia tetap tidak bisa membebaskan diri dari belenggunya.
“Selena, kuharap kamu nggak akan bertemu lagi dengannya di kehidupan selanjutnya.”
Selena menggeleng–gelengkan kepalanya secara membabi buta. “Hmmmph! Ummmph!” Hanya suara itu saja yang terucap dari mulutnya.
“Ini nggak akan sakit dan akan cepat selesai.”
Air mata pun mengalir turun dari sudut mata Selena, tetapi wanita itu tidak mengacuhkannya.
Jarum suntik itu perlahan–lahan makin mendekat dan sebentar lagi akan menusuk kulit Selena.
Tepat pada saat itu, terdengar dering ponsel. Wanita itu awalnya tidak mau mengacuhkannya, tetapi ponselnya yang terus berdering membuatnya jadi kesal.
“Apa sih? Aku lagi sibuk,” jawab wanita itu dengan jengkel.
Detik berikutnya, ekspresinya langsung berubah. Jarum suntik yang hendak menusuk Selena pun sontak berhenti bergerak.
“Apa? Kok mereka bisa tahu? Mundur! Jangan sampai berkonflik dengan mereka!”
Setelah menutup telepon, wanita itu memperbaiki posisi jarum suntiknya. Dia menatap Selena dengan dingin, sorot matanya terlihat dipenuhi dengan kebencian.
“Selamat tinggal!”
Selena sudah bisa merasakan ujung jarum suntik itu menyentuh kulitnya dan hendak menusuk makin dalam saat pintu tiba–tiba ditendang terbuka.
Asisten wanita itu berjalan masuk dengan ekspresi panik.
“Gawat! Markas diserang habis–habisan! Katanya Leo sudah keluar dari markas untuk membuat perhitungan dengannya! Kamu juga tahu Leo pasti nggak akan melewatkan kesempatan seperti ini!”
“Dia sendiri yang datang?”
-
15 BONUS
dia yang memimpin!”
“Sialan,”
dan berjalan pergi. Dia tidak punya waktu lagi mengurus Selena,
Saking ketakutannya, tubuhnya sampai basah kuyup oleh
kematian, Selena tidak benar–benar merasa senang. Dia malah bertanya–tanya
Leo?
yang bisa mengoperasi
bahwa Leo sudah berangkat ke pulaul
sama–sama berada di
pikiran Selena. Dia pun menatap hujan deras yang terlihat di luar
hendak membunuhnya tadi. Rasanya
menyambungkan semua benang merah
merasa faktanya berada
Poison Bug? Jika bukan Harvey, mana mungkin
itu bahkan sampai
sendiri yang memimpin timnya.
hari di pulau. “Beberapa hari
akan menjemputmu.”
begitu… berarti Harvey bertekad untuk menumpas
semua demi mempersiapkan kepulangan Selena.
Poison Bug yang mencari tahu keberadaan Harvey, lalu memberi tahu
Sekarang, Harvey jadi
IS BONUS
dia yang memimpin!”
“Sialan,”
dan berjalan pergi. Dia tidak punya waktu lagi mengurus
basah kuyup oleh keringat. Embusan angin
lolos dari kematian, Selena tidak benar–benar merasa
Leo?
maksudnya Leo, orang yang
bahwa Leo sudah berangkat ke pulau! Kenapa pria
di Kota Arama?
sama–sama berada di Kota Arama, Leo
sekali pertanyaan yang terlintas dalam pikiran Selena. Dia pun menatap hujan deras yang terlihat
wanita yang hendak membunuhnya tadi. Rasanya
[HOT]Read novel Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Bab 338
Novel Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat has been published to Bab 338 with new, unexpected details. It can be said that the author Jus Alpukat invested in the Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat is too heartfelt. After reading Bab 338, I left my sad, but gentle but very deep. Let's read now Bab 338 and the next chapters of Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat series at Good Novel Online now.