Bab 367

Maisha agak terkejut saat melihat Agatha, tetapi matanya segera berbinar–binar.

Dia sangat merasakan ketertarikan dengan Agatha.

“Agatha, kamu datang? Kemari duduklah.”

Awalnya Agatha berpikir dirinya sudah keterlaluan pada Maisha sehingga Maisha pasti sangat

membencinya. Namun, tidak disangka, raut Maisha tak menunjukkan kekesalan sedikit pun. Sebaliknya, Maisha merasa bahagia akan kedatangannya.

Dia meletakkan parsel buah yang dibawanya. “Aku … aku datang untuk menjengukmu. Kejadian sebelumnya itu bukanlah kesengajaan. Waktu itu perasaanku kalut karena kalah main game, jadi aku

“Nggak apa–apa, Bibi nggak marah, kok. Tapi kamu juga jangan marah sama ayahmu. Saat dia marah besar dan memukulmu, aku sudah membicarakan dengannya.”

Maisha melihat ekspresi malu Agatha, ekspresi yang tidak pernah ditunjukkan sebelumnya.

Agatha terdiam selama beberapa saat dan hanya memperhatikan wajah kurus Maisha.

Tak bisa dimungkiri, Maisha adalah wanita cantik. Agatha masih ingat penampilannya waktu mereka

pertama kali bertemu.

Maisha masih terlihat muda dan cantik, sangat berbeda dari wanita kuyu dan

ranjang rumah

legamnya yang

keterlaluan sama Bibi, apa Bibi nggak marah sama

bersikap seperti itu sekali dua

pura–pura, tetapi mana mungkin berpura–pura sampai

“Buat apa

aku tahu kamu selalu membenciku. Beberapa tahun terakhir, aku berusaha keras buat mengubah

apa yang dipikirkan Maisha, lalu menjawab dengan pelan. “Katakan

kamu, putri satu–satunya. Kamu harus menemaninya, menenangkannya, dan jangan bikin

kekanak–kanakan.”

tahun ini, Bibi

+15 BONUS

aku sudah kasih

melihat kartu ATM

masalah sudah jadi seperti ini. Aku juga nggak bisa menilai

dengan sedih. “Bibi mohon, jangan

Agatha pasti

ini, dia teringat penampilan Maisha

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255