Bab 375

Agatha menutup telepon dari Harvey. Rasa paniknya sejak awal seketika berganti menjadi lonjakan

bahagia.

Akhirnya, Harvey mengungkapkan keinginan untuk menikah dengannya! Ini adalah kebahagiaan yang

luar biasa baginya.

Dia menyingkirkan semua kekesalan di hatinya, berganti pakaian sekaligus merias wajahnya sebelum

keluar.

Ketika sedang keluar, dia menerima telepon dan dengan manja memohon, “Aku sudah lakukan seperti apa yang kamu katakan. Hidup wanita itu nggak akan lama lagi, apakah aku bisa pergi besok? Aku punya janji penting sebentar lagi.”

“Nggak bisa! Jangan lupa, sumsum tulangmu cocok dengannya. Jika diketahui orang, dia masih bisa

diselamatkan. Aku akan mengirim orang untuk menjemputmu. Kamu bersembunyi selama tiga hari.

Paling lama tiga hari dia pasti mati!”

Agatha merasa agak kesal. “Oke, setelah aku selesai makan, aku akan pergi,” pungkasnya.

Setelah menutup telepon, dia pikir seharusnya tidak apa–apa jika dirinya memilih tinggal lebih lama.

Sesaat setelah duduk di dalam mobil, dia melihat situasi di luar jendela berlalu cepat. Wajah Maisha

kembali melintas di benak Agatha.

Orang yang dulu sangat tidak disukainya pun akan lekas mati. Seharusnya, dia merasa senang.

Agatha mengeluarkan cermin kecil dari saku untuk memperbaiki riasannya. Jari–jarinya menyentuh

sorot mata

tanggal ulang tahunnya. Namun, setelah begitu banyak

dia tidak tahu

dia benar–benar

Agatha justru makin gelisah.

dia saat ini, Agatha merasa jauh

dan segera mengirimkan lokasinya.

membuka tombol suara dan mengirimkan pesan, “Harvey, aku akan sampai dalam sepuluh

tunggu… brak.”

kerasnya suara gemuruh yang terdengar pada setengah

tahu ada yang tidak beres saat dia menerima rekaman suara itu.

ada

+15 BONUS

balik, Agatha

oleh truk besar yang datang dari arah berlawanan dan langsung menabrak pohon di

yang beterbangan, orang–orang

meninggal di tempat kejadian, sementara kondisi Agatha yang duduk di kursi belakang juga tidak begitu

terasa sakit. Dia melihat darah merah segar mengalir dari

masih pusing.

tertusuk oleh pecahan kaca yang tidak diketahui dari

datangnya.

Rasa sakit yang hebat membuatnya tidak bisa mengucapkan sepatah

suara Harvey, “Apa

tolong,

berkata, “Kondisimu sekarang gimana? Apakah kecelakaan mobil? Apakah kamu terluka?

untuk mencegah kerusakan organ

1

“Dadaku … kaca.”

selesai menyusun kalimat lengkap, pintu mobil

ke arah orang yang datang. Orang

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255