Bab 501

Kata–kata ‘meninggal‘ meledak seperti kembang api di pikiran Arya, berhasil membuatnya sulit bernapas, dan darahnya seolah–olah membeku.

Wajahnya terlihat pucat pasi, tubuhnya gemetar tak terkendali. Dia meraih tangan Agatha dengan sangat emosional, “Ibumu meninggal gara–gara apa?”

Agatha sangat benci ketika ada orang yang membahas kematian Maisha di depannya karena dialah penyebabnya. Sampai saat ini, dia tidak bisa menghadapi kenyataan itu.

“Apa urusannya sama kamu? Dasar orang udik! Kalau kamu nggak pergi dari sini, kupanggil petugas keamanan, ya!”

Agatha melihat ekspresi wajah Arya yang terlihat sangat terpukul, sedih, dan tidak percaya.

Apakah pria itu teman lama Maisha?

Melihat hal itu, Agatha tidak bersikap keras terhadap Arya seperti sebelumnya. “Oke, karena hari ini pernikahanku, aku maafin. Kamu boleh tetap di sini dan minum segelas anggur.”

sini, malu kamu berpakaian begitu. Kamu tahu kalau kamu tidak cocok di sini. Jangan

Dia sama sekali tidak

gemetar tak karuan, dia terlihat sangat terpukul. Melihat hal itu,

membawa dua anak datang mendekat. Kemudian, terdengar suara Shearly yang memanggil Agatha

dengan anak–anaknya, hati Agatha menjadi lebih lembut. Dia pun melihat ke

ternyata Harvest hanya menatapnya dalam diam, wajah kecil yang mirip sekali dengan Harvey

Arya juga

berkata dengan nada tidak sabaran,

seketika

tahu kalau Kak Agatha itu cinta pertama Tuan Harvey? Dia bahkan rela nungguin Kak Agatha selama 10 tahun, terus mereka sudah punya dua anak.

*16 BALA

terlihat sangat kalut. “Terus,

seperti jatuh ke jurang

“Anak perempuanmu? Siapa?”

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255