Bab 515

Tak lama kemudian, pintu langsung terbuka dari dalam.

Selena berdiri di depan pintu dengan perut buncitnya. Dia melihat salah satu pipi Nolan yang memerah dan pengawal lain yang berdatangan.

Harvey memiliki sifat yang sama dengan Selena; dingin, pendiam, dan rendah hati.

Orang–orang seperti ini tidak pernah mencari masalah, juga tidak memanfaatkan kekuasaan untuk menindas orang lain. Mereka hanya ingin melindungi anak mereka. Sejak awal, mereka selalu bersikap sabar dan tidak pernah menarik perhatian.

Meskipun begitu, pihak lain tetap tidak mau berhenti dan terus menyerang mereka.

Selena belum pernah melihat wanita ini. Dari logatnya, sepertinya dia bukan orang Kota Arama. Dia mengenakan barang–barang mewah dari atas ke bawah, seperti butik berjalan.

Sebelum Selena bisa berbicara, wanita itu mengamatinya dari atas ke bawah dan akhirnya berfokus pada perutnya. “Cih, kirain orang penting, ternyata cuma ibu hamil.”

Dia mengambil segepok uang dari dalam tasnya. “Saya mau menggunakan kamar ini, cepat keluar.”

Tumpukan uang tersebut totalnya sekitar 600-800 juta. Tanpa melirik uang tersebut. Selena berkata dengan tegas, “Cepat minta maaf ke dia.”

egera

Mendengar ini, wanita tersebut tertawa. “Haha, apa saya nggak salah dengar? Anda minta saya buat minta maaf sama orang rendahan seperti dia? Anda tahu siapa saya? Saya ini…”

“Plak!”

itu terpaku di tempat, tidak percaya dengan apa yang terjadi barusan. Dia menatap Selena dengan tajam.

menamparnya.

baik–baik Anda tetap

bahwa Nolan adalah seorang pria yang tidak akan

saya? Orang tua saya saja nggak pernah mukul saya! Sini saya pukul

itu berteriak, bersiap menyerang Selena.

menoleh ke orang–orangnya.“Kalian semua kenapa diam saja? Cepat beri dia pelajaran! Kalau dia keguguran,

+15 BONUS

mengerutkan keningnya, siapa sebenarnya orang ini? Kenapa dia begitu lancang di kota

Siapa sepupunya?

itu, datanglah bala bantuan. Sebuah rombongan pengawal berpakaian seragam hitam berlari keluar dari lorong tangga dan lift. Mereka langsung melindungi

televisi, orang lain yang menyaksikan pun ikut

menundukkan kepala. “Maal sudah membuat Anda kaget Nyonya,

menanganinya.”

“Baiklah.”

tentang apa pun, setidaknya di Kota Arama belum saatnya orang lain

didengarnya suara wanita itu menelepon seseorang. “Halo Kak, aku lagi

penasaran, punya pengaruh apa sepupunya itu di Kota

apa yang dikatakan orang di seberang telepon, wanita itu menunjukkan ekspresi bahagia di wajahnya.

wanita itu makin angkuh. Satu tangannya menahan pintu agar Selena tidak bisa menutupnya. Dia pun berkata dengan wajah sombong. “Sepupu saya sebentar lagi

mampus kalian berdua!”

mereka yang berdatangan untuk menonton keributan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255