Bab 556
Saat hari pertama turun hujan, Selena pergi ke luar.
Selena kira, olahraga berlebih akan memperparah kondisinya, tetapi tampak aneh karena perutnya tak pernah sakit, bahkan sebelum dia hamil.
Meski tak mengetahui perkembangan tumornya, kondisi Selena dipastikan telah stabil dan tidak ada penyebaran lebih lanjut.
Ini adalah akhir pekan terbaik bagi Selena.
Sudah hampir satu tahun Selena tidak sempat jalan–jalan dengan baik dan merasakan kehidupan.
Saat dia berdiri di pusat perbelanjaan yang paling ramai, Selena melihat seorang wanita tengah berjalan tergesa–gesa. Wanita itu mengenakan setelan kerja, sepatu hak tinggi, dan mantel wol.
Sosok itu tengah mengamati sekeliling di bawah papan reklame saat Selena mendengar suara yang
tidak asing di telinganya, “Olga.”
Olga seketika berbalik untuk melihat. Kemudian, dia melihat Selena berdiri tidak jauh dengan
mengenakan mantel wol hitam.
Rambut Olga yang makin panjang diikat ke belakang. Dia juga memakai sepasang anting sederhana di
telinganya.
Apa lagi yang bisa Selena katakan? Dia sangatlah cantik.
Dulu, Selena adalah sosok yang ceria dan begitu ramah. Lalu, dia berubah menjadi seseorang yang kuat nan tangguh. Namun, sekarang, dia malah terlihat begitu dingin dan misterius.
Hanya bisa dilihat dari kejauhan tanpa ada satu pun yang berani mendekatinya.
Sejak
begitu gembira. Dia segera
nggak, sih, serindu apa aku denganmu? Aku khawatir akan mengungkapkan posisimu, jadi aku nggak berani mengganggumu. Bahkan, aku nggak
ini. Itu sebabnya Olga mengamati tubuh Selena penuh selidik.
sehat, ini bagus sekali. Tadi aku melihatmu dari kejauhan dan terkejut, wajahmu
Selena tidak membawa anak itu keluar
masih terlalu kecil.
mau pingsan saking bahagianya. Ayo berangkat, kita sudah sekian lama nggak bertemu, aku akan membelikan semua keinginanmu
mungkin.”
Selena penuh antusias menuju
ini.
henti–hentinya bercerita kepada
setahun terakhir.
untuk urusan bisnis. Dia juga naik pangkat secara signifikan,
jam. Setelah minum seteguk air lemon, dia baru sadar bahwa
lebih sering tersenyum dan menatapnya, lalu memberi
sejenisnya.
menghentikan pembicaraan dan menatap Selena. Dia berujar, “Selena, kamu benar- benar aneh! Para ibu di perusahaan kami nggak pernah berhenti membicarakan anak–anak mereka sendiri, kenapa kamu nggak pernah bicara tentang anakmu? Oh, ya, ini’hadiah
anakmu.”
yang telah dia bawa sepanjang waktu, lalu mengeluarkan sejumlah
dari dalamnya.
gelang, kalau yang ini liontin
kokoh,”
buka toko emas dengan beli semua ini, ya?”
Ini untuk anak–anak angkatku yang aku pun belum
gembok panjang umur yang cantik. Jarinya meraba kata “Keselamatan yang
di atasnya
yang indah.
Read Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat - Bab 556
Read Bab 556 with many climactic and unique details. The series Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat one of the top-selling novels by Jus Alpukat . Chapter content chapter Bab 556 - The heroine seems to fall into the abyss of despair, heartache, empty-handed, But unexpectedly this happened a big event. So what was that event? Read Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Bab 556 for more details