Bab 558
Esok harinya, Selena memasuki kamar Arya untuk kali terakhir. Dia melihat sosok yang terbaring di tempat tidur dengan tubuh sangat kurus,
Otot Arya mengalami penyusutan yang tidak wajar. Wajahnya pun tampak makin tua dan kurus.
Di ruangan, tercium bau obat yang kental saling bercampuran.
Sudah beberapa hari ini, Selena tidak berani masuk
Selena tahu, ini adalah harinya mengucapkan salam perpisahan.
Usai diguyur hujan semalam penuh, halaman pun digenangi oleh air hujan kali ini.
Setelah menyibakkan tirai dan membuka Jendela,
Selena membiarkan cahaya matahari dan semilir angin memasuki ruangan.
“Ayah, kamu sudah lama sekall nggak menghirup udara segar di luar, kan? Sekarang sudah musim
hujan, jadi asal kamu tahu, setiap hari selalu turun hujan.”
Meski tangan kanan Selena belum segesit tangan kirinya, tetapi dia sudah bisa melakukan berbagai gerakan biasa sehari–hari tanpa masalah.
Selena memetik satu lembar daun tanaman dalam ruangan, lalu mulai melipatnya.
Beberapa saat kemudian, dia membentuk sebuah kapal dengan daun tersebut.
“Aku ingat, dulu waktu masih kecil, kamu selalu menemaniku hujan–hujanan di halaman sambil
membuat kapal mainan. Kamu memang luar biasa, Yah. Aku juga bilang, akan kudorong kursi rodamu
dan kita akan main air hujan sama–sama kalau masa tua nanti. Tapi, sepertinya hari itu nggak akan
pernah terjadi.”
“Ayah, dalam hatiku, kamu selalu terlihat begitu muda dan tampan. Tapi, hari ini aku menyadari kalau
juga menua. Kamu nggak lagi sekuat dulu. Pasti kamu juga merasa
“Maafkan aku. Karena sikap
nggak akan
Selena penuh rasa merelakan.
wajah Arya. Selena kembali melanjutkan, “Sebenarnya, aku sudah
+15 NONUS
ayah kandungku, tapi aku nggak masalah. Bagiku, kamu akan selalu jadi
suatu hari kamu nggak lagi di sisiku, akan kubawa kenangan–kenangan yang kamu tinggalkan dan seluruh
kata–kata perpisahan, para dokter masuk secara berurutan.
dokter pada
meneteskan air mata seraya menyahut, “Mulailah.”
yang lainnya
melekat di tubuhnya.
mainan ke telapak tangan Arya.
mencintaimu.”
cahaya mentari langsung menyinari telapak tangannya, membuat kapal mainan itu
menjadi layu.
yang ramping terlihat agak menegang, seperti ingin
itu.
di sudut matanya adalah perpisahan terakhir Selena.
khawatir. Anak perempuan juga punya jalan hidupnya
dengan baik.”
detak jantung Arya
terakhir tampak melengkung di
pasti merasa lega.
perasaan
supaya Arya tak perlu hidup tanpa
ini.
lembut bahunya seraya berkata,
aku
dunia ini dalam
hidup dengan
+15 BONUS
Read Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Bab 558
Novel Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat has been updated Bab 558 with many climactic developments What makes this series so special is the names of the characters ^^. If you are a fan of the author Jus Alpukat , you will love reading it! I'm sure you won't be disappointed when you read. Let's read the novel Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Bab 558 now HERE.
Reading Novel Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Bab 558
Bab 558 novel Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat