Bab 566
Selena tidak punya waktu untuk mengatur napas, Dia langsung mencengkeram pria itu dan melemparkan tubuhnya lewat dari bahu, lalu berlari ke depan tanpa menoleh lagi ke belakang.
Terdengar suara umpatan si Gigi Kuning di belakangnya, “Hel, si Aneh, apa kamu lemah ginjal? Hanya
seorang gadis saja kamu nggak bisa menangkapnya?”
“Sialan! Target sudah di depan mata saja masih bisa kabur.”
“Cepat kejar dia!”
Beberapa orang berlari mengejar Selena. Sementara itu, si Aneh berbaring di tanah seraya menghubungkan earphone miliknya. Perlahan dia berkata dengan santai. “Orangnya sudah ditemukan.”
Si Aneh pelan–pelan bangkit dari tanah. Sembari memperhatikan punggung mereka yang buru–buru
pergi, senyuman sinis pun terlengkung di wajahnya.
Meskipun Selena berlari secepat kilat, tempat ini tetaplah hutan belantara. Jalanannya sangat tidak rata. Kadang–kadang, ada satu atau dua ekor ular yang tiba–tiba saja datang di hadapannya.
Hari mulai gelap. Selena merasa gerah dan tubuhnya berkeringat.
Orang–orang di belakangnya terus mengejarnya dengan jarak yang begitu dekat, seperti sedang bermain
kucing dan tikus.
“Larilah! Mari kita lihat ke mana lagi kamu bisa melarikan diri hari ini, huh?”
Melihat Selena kehabisan tenaga, salah satu di antara mereka memanfaatkan kesempatan itu. Dia melompat ke arah Selena untuk menangkapnya.
Laki–laki itu mengira dirinya berhasil menangkap Selena. Namun, tanpa diduga: dadanya membentur sesuatu yang keras. Sebelum bisa menyadarinya, laki–laki itu mendengar suara ‘dor“.
Seketika darah menyembur keluar.
Adegan kematian Lian kembali melintas di mata Selena.
Lian langsung terenggut hanya
tidak menyangka jika Selena memiliki senjata seperti itu di
Kuning dengan marah. “Siapa kamu sebenarnya? Bagaimana kamu
pistolz
mendesak. Hal tersebut melanggar aturan dan bisa menunjukkan siapa
tidak peduli lagi. Dia mengangkat tangannya dan mengarahkannya pada si Giai Kuning.
Dalam hati, Selena masih agak panik. Meski orang–orang ini pada dasarnya adalah penjahat yang kejam dan layak dijatuhi hukuman
Selena berdegap kencang.
justru memicu kemarahan si Rambut Kuning. Amarahnya benar–benar meledak
merah.
ini aku akan
Namun, mereka bukanlah orang sembarangan. Mereka
ya? Sekarang, giliran kami.”
menyerang bersamaan dari arah depan,
mereka.
punya
empat orang sekaligus dan berhasil dikalahkan oleh mereka dengan cepat.
ujung belati itu hendak melukai lengan Selena,
mereka.
ini, Selena sendiri juga ikut
melepaskan tembakan tersebut tidak lain dan
saat. Kemudian, amarahnya meledak. Matanya
kamu mendapatkan pistol itu? Sialan,
“Dor!”
si Gigi Kuning pun ditembak, sedangkan si Aneh berkata dengan raut
pria tersebut. “Ada
jika anak buah Harvey adalah si kembar itu.
Aneh
untuk menyatakan pesan kepadamu. Hari sudah mulai gelap. Waktunya pulang ke rumahi,“
Kuning melupakan rasa
sih? Kenapa aku sama sekali nggak paham?”
bodoh sepertimu nggak perlu paham.
Read the hottest Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Bab 566 story of 2020.
The Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat story is currently published to Bab 566 and has received very positive reviews from readers, most of whom have been / are reading this story highly appreciated! Even I'm really a fan of $ authorName, so I'm looking forward to Bab 566. Wait forever to have. @@ Please read Bab 566 Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat by author Jus Alpukat here.