Bab 576
Benita baru pulang saat sudah larut malam, dan hanya tinggal Selena Bennett dan Harvey Irwin yang
saling menatap satu sama lain di dalam vila.
“Kamu udah ngantuk?”
Selena langsung menggelengkan kepalanya, “Nggak, aku belum ngantuk. Aku nggak bisa tidur, aku mau
nonton televisi sebentar.”
Dia hanya merasa canggung. Meskipun mereka adalah pasangan suami istri, tetapi pria itu masih terasa asing baginya. Harvey memintanya untuk melakukan kontak yang lebih intim, rasanya situasi ini sama canggungnya seperti kencan online, ‘kan?
Ketegangannya tidak luput dari pandangan Harvey, tetapi dia juga tidak terburu–buru, “Oke, aku temani.”
Di sana, terlihat Selena sedang menonton sinetron, sementara Harvey mengetik di keyboard laptop
dengan cepat.
Selena meliriknya sesekali. Pria yang ada di sebelahnya itu mengenakan kacamata dengan bingkai emas. Di atas kepalanya, cahaya lampu menyorotkan sinar kuning yang temaram, memberikan sentuhan lembut pada siluet dinginnya.
tatapan Selena, Harvey
di tubuhnya itu terlihat sangat halus dan memantulkan cahaya lembut di bawah lampu, serasi dengan bingkai kacamata emas yang ada di hidungnya. Kemudian, jari–jarinya yang ramping mendorong bingkai kacamata dengan lembut dan memiringkan
entah mengapa, Selena tiba–tiba merasa wajahnya sedikit
haus nggak? Atau lapar? Kamu nggak makan banyak malam
besarnya menatap Harvey tanpa berkedip. “Kamu benaran
pikir, itu adalah upaya yang
menepuk kepala Selena dengan lembut, “Oke,
ya.”
masuk ke dalam dapur. Tak lama kemudian, suala peralatan masak yang beradu
bahwa Harvey mungkin hanya akan memasak spaghetti untuk dirinya sendiri. Namun, setelah melihat pria itu sibuk di dapur, sepertinya kemampuan memasaknya setara
bintang lima.
memegang panci. Satu jam kemudian, Selena mendengar Harvey memanggilnya dari dapur memberitahu
Selena selesai mencuci tangannya, pria itu sudah
putih, udang lada garam.
cabai merah, lada, dan bawang putih. Dia mengira seorang pria elegan seperti Harvey pasti akan memasakkan hidangan barat
adalah hidangan yang biasa ditemu
terbatas, jadi aku cuma sempat masak
“Kok, kamu bisa masak menu
siapa coba yang selalu merengek mau makan lobster pedas, minum bir dingin, sama makan barbeku di warung pinggir jalan?
Read Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Bab 576 - The hottest series of the author Jus Alpukat
In general, I really like the genre of stories like Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat stories so I read extremely the book. Now comes Bab 576 with many extremely book details. I can't get out of reading! Read the Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Bab 576 story today. ^^