Bab 739
Setelah dirawat selama satu minggu di rumah sakit, Selena akhirnya diperbolehkan untuk pulang, Selama seminggu ini, Selena sudah bisa bangun dan berjalan sendiri. Akan tetapi, jumlah sel darah merah dan darah putihnya menurun dengan drastis sehingga Selena masih sangat lemah. Setiap har kepalanya bahkan terasa berputar.
Meskipun begitu, Selena merasa senang bisa keluar dari rumah sakit
Selena pun kembali ke kediaman Keluarga Irwin. Sambil mendorong kursi roda Selena, seseorang dari Keluarga Irwin pun berkata, “Nyonya Muda, Tuan Muda Harvey sudah menyiapkan kamar untuk Nyonya Muda di lantai satu, Ada halaman kecil di bagian luar kamar. Silakan Nyonya Muda memulihkan diri dengan tenang, Nyonya Muda pasti akan sembuh.”
“Iya.”
Sudah beberapa hari ini Harvey tidak menampakkan batang hidungnya di depan Selena, mungkin Harvey
takut akan mengganggu Selena.
Namun, Selena tahu bahwa pria itu sering sekali diam–diam masuk untuk menjaganya saat dia sedang
tidur, lalu diam–diam pergi sebelum Selena bangun.
Selena tidak mengerti kenapa Harvey bersikap seperti ini. Harvey sudah punya keluarganya sendiri, jadi
kenapa pria itu begitu memperhatikannya?
Meskipun begitu, harus Selena akui bahwa perasaannya jadi sedikit lebih baik. Setelah tiba di kamarnya, hal pertama yang ingin dia lakukan adalah mandi.
Selama seminggu dirawat di rumah sakit, Bibi Eri merawat Selena dengan penuh perhatian, Selena
menyisir rambutnya yang
rontok dan memenuhi
melihat rambutnya di wastafel dan sisir,
enak selama beberapa
efek samping kemoterapi, yaitu kerontokan rambut yang sangat parah.
Selena pasti
yang tidak suka menjadi cantik? Selena pun menatap pantulan
terlihat lelah dan
ajal belum akan menjemputnya, sebentar lagi kepalanya pasti akan
mengambil tisu, lalu membersihkan rambutnya yang berjatuhan ke
kepalanya terasa pusing. Pada akhirnya, Selena perlahan–lahan bersandar di tembok dan duduk.
jadi ingat apa saja yang
mengikatnya di kamar mandi dan membuat air shower terus mengguyur
menderita di tengah musim
Harvey untuk melepaskannya, tetapi Harvey benar-
benar mengabaikannya.
tetapi sampai sekarang Selena masih ingat betul apa yang dia rasakan.
dingin sekali, benar–benar dingin
pun bergulir turun membasahi
mengerti kenapa Harvey
suara pintu diketuk, disusul oleh suara Bibi Eri yang terdengar khawatir. “Nyonya Muda baik–baik saja? Apa perlu kubantu?”
mat–matian menahan tangisannya. “Nggak usah,
Update Bab 739 of Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat
Announcement Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat has updated Bab 739 with many amazing and unexpected details. In fluent writing, In simple but sincere text, sometimes the calm romance of the author Jus Alpukat in Bab 739 takes us to a new horizon. Let's read the Bab 739 Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat series here. Search keys: Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Bab 739