Bab 763

Harvey sudah punya petunjuk. Dia yakin sekitar 70% kalau Selena masih hidup dan dia akan segera menemukan tempat tinggalnya.

Dia tetap tidak menunjukkan ekspresi dan berkata, “Terima kasih.”

Lewis melihat mata Harvey yang penuh dengan pembuluh darah merah. Tubuhnya juga terlihat lebih kurus. Bisa dibayangkan kalau setiap menit dan detiknya selama beberapa hari ini adalah siksaan

baginya.

Orang–orang yang datang untuk menghadiri pemakaman merasa sangat heran. Melihat darah di pemakaman itu sudah cukup aneh, tetapi keluarga Irwin justru tidak menghentikan Harvey dan bahkan membiarkan Harvey berlutut.

Semua orang bilang kalau di bawah lutut seorang pria ada emas. Namun, dia bahkan berlutut di depan tempat peristirahatan istrinya sendiri dan tidak bangun lagi.

Waktu perlahan berlalu dan langit mulai gelap. Akhirnya Lanny tidak bisa bertahan lagi dan pingsan di

samping Harvey.

Ellia segera mendekat. “Harvey, ini sudah cukup.”

Harvey menatap Lanny. Darah segar di dahi adiknya sudah membeku dan wajahnya pucat pasi.

Entah kenapa, yang muncul di benaknya adalah penampilan Selena yang menyedihkan setelah

menjalani kemoterapi.

Apa–apaan ini?

tersenyum dingin. Saat orang lain di sekitarnya menduga hubungan Harvey dan Lanny, Harvey

berlutut di ruang jenazah untuk menyesali perbuatannya.

selama satu malam.

akan kembali ke Kediaman Irwin dengan

berapa lama dia tertidur, dia pun terbangun

membuka mata, dia mendengar suara yang mendesak di telinga, “Apa

Gimana keadaanmu?”

dan melihat Ellia yang

wajahnya. “Jangan bergerak. Dokter bilang kamu mengalami gegar otak, jadi kamu perlu

apa?”

agak kosong. Wajah wanita di depannya sama persis dengan wajah yang muncul dalam mimpi tengah malam. Satu–satunya perbedaan adalah

membuka mulutnya dan mengeluarkan suara serak.

kasihan, lalu segera berdiri dan berkata,

pernah menjadi seorang ibu yang baik seumur hidupnya. Ini pertama kalinya dia melakukan hal seperti ini sehingga dia terlihat agak kacau dan gugup. Bahkan sebelum mengambil teko air, dia sudah menendang kaki kursi dan

air lagi dan

minum dulu.”

hanya merasa seperti sedang bermimpi.

paling hanya memandang dengan wajah muram dan terus–menerus berkata kenapa dia harus datang ke dunia ini.

dan masih merasa pusing. Dia tidak tahu apa ini

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255