Bab 773

Pada hari ketujuh setelah kemoterapi, Selena bisa bangun perlahan dari tempat tidur. Hanya saja rambutnya benar–benar rontok seutuhnya setelah kemoterapi kali ini.

Dia melihat dirinya berdagu runcing di cermin, tetapi kepalanya botak.

Abel yang sedang memapah Selena segera menenangkan suasana. “Jangan khawatir, Kak Selena. Rambut Kakak akan tumbuh lagi setelah Kakak berhenti minum obat.”

Selena tersenyum dengan tidak peduli. “Kalau nyawa melayang, apa gunanya kulit yang cantik? Aku sudah bersyukur bisa hidup.”

“Kak Selena, aku merasa lega melihat Kakak berpikiran seperti ini. Tapi, jujur saja dan jangan tersinggung, ya. Kakak bahkan bisa mengalahkan mereka yang punya rambut dengan mudah. Waktu aku melihat Kakak, aku jadi tahu kenapa R.A Kartini bisa membuat orang–orang terpesona dengannya. Kalau aku jadi seperti Kakak, aku bahkan bisa tersenyum saat tidur.”

“Abel, bantu aku jalan–jalan sebentar, ya. Aku ingin menghirup udara segar.”

“Oke.”

Kota ini tidak seperti Kota Arama yang sedang dilanda salju lebat sekarang. Suhu di sini nyaman, tidak mudah terkena flu, dan sangat cocok untuk Selena beristirahat.

Selena merasa lega setelah mengetahui kalau Harvey telah pergi.

Dia tahu dia tidak boleh terburu–buru dan harus dirawat perlahan–lahan. Dia pasti akan sembuh.

Angin berembus lembut ke wajahnya sambil membawa beberapa kelopak

Bonbon yang manis,

mereka, sebenarnya Bonbon bisa hidup beberapa

disayangkan, padahal Bonbon itu seekor kucing

masih bisa mengingat wajah segar gadis itu setelah sekian

terjadi muncul perlahan di depan matanya seperti tagihan. Selena selalu memikirkan mereka ketika dia sangat sedih.

alami dibandingkan dengan mereka? Dia harus

menunggu selama tujuh hari penuh sebelum kamera mikroskop akhirnya merekam

Selena.

Tubuhnya kurus, tidak ada sedikit pun rambut di kepalanya, dan warna kulitnya juga sangat

kesulitan yang Selena alami sekarang. Mata Harvey penuh dengan rasa

ini. “Nyonya benar–benar sangat malang. Saya mendengar kalau kemoterapi itu makin parah setiap kalinya. Obat–obatan sebelumnya akan meresap sedikit demi sedikit ke celah tulang dan akhirnya seluruh tubuh bahkan tulangnya

Orang yang kurang punya kecerdasan emosional ini benar–benar tidak peka. Padahal dia tahu betul kalau Harvey sedang

sudah mulai pulih. Harapan masih ada

titik ini dan membuatnya menderita begitu banyak rasa sakit yang tidak perlu.

hati, “Terus rekam dan

terdengar gemetar di telinga

“Baik, Tuan Harvey.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255