Bab 870

+15 BONUS

Senyuman Alex menghilang. “Apa Tuan Harvey takut dia bakal balas dendam pada Tuan?”

“Dia sudah tahu identitasku melalui Selena. Menurutmu, apa dia akan menahan diri setelah aku

menghancurkan kapalnya? Dia juga akan menyerang kelemahanku.”

“Kelemahan Tuan Harvey adalah nyonya, jadi dia akan menyerang nyonya.”

Harvey menatap tajam. “Waktu itu aku menikahinya secara diam–diam karena takut saat identitasku

terbongkar, itu akan menyebabkan masalah baginya. Tapi pada akhirnya, meski aku berusaha untuk menjaga rahasia itu, Selena tetap ketahuan, dan akhirnya menjadi target orang lain. Selain musuhnya sendiri, identitasku akan menjadi ancaman terbesarnya.”

“Jadi apa yang harus kita lakukan, Tuan Harvey?”

Harvey berdiri di tepi tebing dengan kedua tangannya di belakang. Dia mendengarkan suara ombak yang menghantam batu karang dengan keras.

Matanya dingin dan tegas. “Selena bisa menjadi kelemahanku karena aku terlalu lemah sehingga

memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengancamku melaluinya. Yang harus kulakukan

adalah terus naik ke atas dan menghilangkan semua rintangan, jadi nggak akan ada orang yang

melukainya lagi.”

Semua orang sedang merayakan dengan gembira di kejauhan. Mereka membawa pulang uang tunai

senilai triliunan rupiah. Saat membayangkan kegembiraan yang meluap–luap dari triliunan rupiah itu,

seakan–akan diterjang oleh hujan

sosok tubuh yang tinggi dan ramping berjalan mendekat. Chandra dan Alex mengangguk

sebagai salam, lalu pergi dengan sopan.

wajah Yosef

triliunan rupiah itu?” Wajah Yosef tidak terlihat anggun

tunjukkan di depan orang lain.

sehingga membuatnya terlihat lebih bebas dan

uang kecil kayak gitu.

sana. Kali ini aku benar–benar nggak punya pilihan

1/3

+15 BONUS

apaan? Kamu ‘kan tahu kebiasaanku. Aku selalu pindah tempat setelah melakukan sesuatu.

seperti bisnismu yang besar

berencana untuk menguasai seluruh umat manusia?

mengembangkan beberapa hal besar

kali dan pangkalannya

kali dia

tepatnya, menurutnya itu adalah

melindungi diri

Kalau nggak, gimana kamu

itu?”

Wajahnya terlihat agak lelah. “Jangan bahas itu lagi. Gimana dengan orang

rumahmu? Jangan ikuti jejakku

aku ini sangat lembut. Dalam

aku selalu

selesai bicara, ponselnya

“Ya.”

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255