Bab 62
Samara mengangkat kelopak matanya memandang pria disisinya yang lebih tinggi darinya.
Tinggi badan Asta mendekati 1.9 meter, wajahnya yang rupawan sempurna seperti patung pahatan, jam tangan Rolex yang melingkari pergelangan tangannya memancarkan sinar dingin, pria ini memiliki selera tinggi yang sederhana, tubuhnya memancarkan aura yang menggoda hati.
“Saya tidak mengerti sikapmu yang ikut-ikutan, apakah masakan koki keluarga Costan tidak lebih enak dari masakan kesayanganku?”
Bulu mata Samara bergetar, ketika mengucapkan kalimat ini bahkan dia sendiri tidak menyadari nada suaranya terdengar manja.
Javier…adalah sayang-mu yang kamu sebut itu?”
“Tidak boleh?” Samara melototinya: “Dia adalah putra kecilku, ada masalah jika saya memanggilnya Sayang?”
“Ya, kamu baik sekali.”
Tatapan yang mengandung tawa terpancar dari matanya, tatapan mata itu mengandung sedikit godaan, membuat hati Samara tergelitik dan membara.
Wajah pria ini…benar-benar sempurna.
ketika tidak tersenyum saja sudah sangat menakjubkan, sekarang senyuman ini, bahkan Samara yang berhati murni saja tidak bisa lolos dari pesonanya.
Telapak tangan pria itu diletakkan diujung kepalanya, lalu menggesek lembut beberapa kali. seperti sedang mengelus hewan peliharaan, lembut dan memanjakan.
Babir Samara terbuka sedikit, tangannya yang berbusa mengibas lengan Asta
yang lain, tapi jangan membuang-buang waktu pada dinku tidak akan ada hasilnya,
kembali properti halnya, mendirikan kerajaan
Dia tidak akan
lain menggunakan segala
Nyonya Costan.
Dia tidak mau.
juga tidak sudi
jernih, cerah dan cemerlang, membuat wajah
atau tidak, sayalali yang memutuskannya.” Asta balik menggenggam tangannya, matanya bersinar: “Yang terpenting saya merasa layak, setiap detik tidak terasa membuang buang
bisa merasakan keteguhan
Gila!
dua anak yang menjadi beban tidak berhasil
tidak habis pikir!
suasana diantara mereka menegang. sesosok kecil muncul
“Ibu, boleh buka…”
menggunakan dua tangan montoknya menutupi matanya yang bulat “Uhuk
Teruskan?
Saltar a mena
tidak berdaya
itu sudalı kabur entah kemana, tentu saja tidak mendengar penjelasan
Asmunaxarkan genxaman di pergelangan Santana dengan tidak fokus berkata: ***Vanti
i tinya tidak peduli dengan kesalahpahaman itu. Samald tidak
duduk
Read Empat bayi Kembar Kesayangan Ayah Misterius - Bab 62
Read Bab 62 with many climactic and unique details. The series Empat bayi Kembar Kesayangan Ayah Misterius one of the top-selling novels by Novelxo.com. Chapter content chapter Bab 62 - The heroine seems to fall into the abyss of despair, heartache, empty-handed, But unexpectedly this happened a big event. So what was that event? Read Empat bayi Kembar Kesayangan Ayah Misterius Bab 62 for more details