Bab 53 

Ucapan Oscar baru saja selesai, tatapan mata Lucas dan lane tanpa sadar jatuh ke sosok Samara, yang segera memberinya sinyal mata, “Pak Tua, orang yang berpangkat setinggi kamu tidak cocok berbicara denganku di kantor, ayo kita bicara di ruang rapat sebelah?” 

Oscar mengangguk paham. 

Meninggalkan Lucas dan Jane yang saling berpandangan, Samara dan Oscar berjalan masuk ke ruang rapat. 

Pintu ruang rapat ditutup. 

Sebelum Oscar sempat bertanya, Samara berinisiatif melepaskan topeng kulit di wajahnya, dan memperlihatkan wajah yang sebenarnya. 

Oscar menggeleng lalu menghela nafas berkata, “Samara, kamu seorang nona cantik, untuk apa menyamar jadi jelek? 

“Jadi orang harus sederhana.” 

“Saya tidak mengerti.” Oscar merasa sayang sekali: “Bukan ini akan menakut-nakuti pemujamu?” 

-Pak Tua, tunggu, masalah tentang kamu mendesak saya untuk cepat menikah sudah terdengar olehku, jangan mendesakku lagi.” Samara menopang pipi dengan satu tangan: “Dua pria di rumalku sudah cukup membuatku kewalahan, saya tidak punya waktu memperhatikan lawan 

Osar tahu Samara adalah orang yang keras kepala, sehingga langsung masuk ke topik utama 

Samara, hari ini saya mencarimu, berharap kamu bisa membantuku menyelamatkan Vodny 

-Menyelamatkan bapa?” 

Gandhi, dia adalah kepada keluarga Gandhi Berbacara tentang liman membuat air tuk. Odi menjadi muran “Didjdulah teman lomaku, dan pernah menolonghu Sehunang dia mendadak

suas di dalam keluarga Gandhi

yang

ahli, tapi tidak lan siapa

sangat yakin dengan kemampuan medisinu, karena diwariskan dari

dalam hatinya berpikir pasti ada yang tidak beres dengan

sama seperti keluarga Costan, merupakan keluarga besar yang memiliki akar yang dalam di negara Metropolis.

meninggal dunia sebelum sempat mengutarakan kata-kata terakhirnya, maka pondasi yang didirikan oleh leluhur keluarga

saya

pembayaran, saya

ketika dia melahirkan Xavier dan Javier, saat-saat paling miskin dan mengenaskan Oscar-lah yang membantunya, memberinya status

Makanya— 

bukan karena dia, maka tidak akan ada Samara yang sekarang.

“Pak Tua, lima tahun lalu jika bukan karena bantuanmu, kami Ibu-anak bertiga sudah tiada. Jangan khawatir, saya akan

“Terima kasih, Samara.” 

Sore hari itu. 

berangkat ke

baik, tarik prihatian mereka, mereka tidak tahu identitatsimu yang sebenarnya, dan takut kamu akan berhasil menyembulkun

suram “Bos, bisabuh kamu jangan selalu memberiku misi susah

masalah? Tidak ingin

baya bersedia mengarungi lautan api tanpa ragua

* Ayo, Timoniy 

pantat Timothy, yang langsung terlempar

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255