Bab 50 

Pada saat ini Samara tidak bermaksud mengungkapkan identitasnya kepada Samantha. 

Apa gunanya mengungkapnya sekarang? 

Samantha masih belum sampai puncaknya, dia ingin membawanya sampai ke puncak dengan tangannya sendiri, lalu dengan kejam membantingnya hingga jatuh ke bawah. 

Dengan mengenakan secarik topeng wajah yang penuh bintik-bintik ini, Samara dan Samantha bertatapan secara empat mata. 

Ketika melihat jelas wajah di depannya adalah secarik wajah yang biasa biasa bahkan penuh dengan bintik-bintik, hati Samantha yang menggantung tinggi baru berhasil merasa lega. 

Wajah ini….. berbeda seratus delapan puluh derajat dengan Samara. 

Kakak kembarnya Samara yang sudah meninggal dunia malah lebih cantik beberapa kali lipat dari dirinya. 

Wanita jelek di depannya, dari ujung kepala sampai kaki tidak ada satu bagianpun yang bisa dibandingkan dengan Samara. 

Orang mati sudah mati. 

Wanita jelek ini, mungkin hanya namanya saja yang sama dengan orang mati. 

Samantha kembali bersinar dengan senyuman yang manis, dengan inisiatif mengulurkan tangannya menyalami Samara: “Nona Samara, apa kabar, saya bernama Samantha Wijaya, secara kebetulan, kita

memberi kesan yang baik di hadapan Asta,

Terapi —– 

sama sekali tidak memandang Samantha yang mengulurkan tangan

Samara, kamu

masih belum berbicara, Oliver telah gelisah sambil memonyongkan mulutnya: “Bagaimana

“Oliver, kamu—— 

kecil berusia 5 tahun juga dapat melihat kain kasa

kecil ini sulit diatasi.

keras dari putranya, Samantha tidak berani memberi pelajaran kepada Oliver lagi, dengan gagap dia memandang kearah Asta

setiap kali Oliver melawannya. Asta pasti akan bersuara membela harga dirinya sebagai ibu

ini, tidak

mengira Asta akan bertindak seperti biasanya, memberi peringatan kepada Oliver, dia

saya

yang begitu santai, berhasil membuat raut

pucat. 

masih belum ingin menyerah, masih berusaha mengadu: “Saya mempunyai kata kata

tidak tertarik mendengar percakapan antara Samantha dan Asta, dia berinisiatif untuk pamit : “Saya hari ini masih perlu ke Unit Kejahatan Berat untuk melakukan

ringan, tetapi dalam hatinya ratusan kali memandang

Terhadap Samara. 

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255