Bab 47 

Jarak seperti ini terlalu dekat. 

Ditambah lagi dengan wajah tampan Asta yang sempurna tanpa cela. 

Samara senantiasa mengingatkan dirinya agar tenang, tetapi aliran darah di dalam tubuhnya tanpa dapat dicegah mengalir dengan cepat, bahkan wajahnya mulai terasa panas. 

Jangan jangan dia juga suka. 

Tidak mungkin dia menyukai. 

Tidak usah dibahas tentang pribadi ibu Oliver Olivia, tetapi Asta dapat bersamanya sampai melahirkan anak, hubungan itu pasti tidak sederhana. 

Lagipula Asta dan Samantha masih mempunyai hubungan yang akrab, mungkin diantara mereka masih ada rahasia yang tidak diketahui orang. 

Mundur ribuan langkah, dengan wajahnya yang penuh bintik-bintik. 

Lelaki normal yang dapat tergoda olehnya, pastilah orang buta adanya! 

“Asta, kamu sudah keterlaluan bercanda.” Tangan Samara menahan dada Asia, dengan serius dia berkata: “Wanita yang bagaimana tidak bisa kamu dapatkan? Apakah kamu menyukai wanita seperti saya ini? Bintik-bintik di wajah saya adalah bawaan lahir, di kemudian hari akan bertambah banyak seiring dengan bertambahnya usia, kamu yakin kamu sanggup melihatnya?” 

Samara bukannya mencemooh dirinya sendiri, tetapi sengaja agar Asta merasa jijik. 

“Sanggup” 

lalu berkata: “Apa

dengan pelan berkata: “Terlalu cantik banyak dirindukan orang, jelek sedikit baru bagus, lebih sedikit orang yang merindukannya.”

“Kamu-=-= 

kalah dengan logika yang

mengalami angguan karena disepak

dewi cantik, sehinga merasa penasaran melihat

“Apakah kamu tahu….” 

“Tahu apa?” 

sudah mempunyai anak?” Samara menjilat jilat bibirnya, sengaja memprovokasi dia: “kemungkinan besar pasti tidak tahu, lagipula bukan hanya seorang, tetapi

dalam mata Asta terlintas

saya…..” Samara mengambil kesempatan ini mendorong Asta agar menjauh, melepaskan diri dari belenggunya: “Jadi jangan gara gara Oliver

bisa diganti, saya bukan ibu kandung mereka, lagipula saya juga mempunyai anak sendiri yang perlu

cemberut,

jika dia

Samara tidak percaya dia dapat menahan jika mengetahui dirinya pernah melahirkan anak, bahkan merupakan Ibu dari

“Kapan kejadiannya?” 

mata bulat Samara menunjukkan bahwa dia tidak berbohong: “Yang penting saya tidak berbohong, saya mempunyai riwayat

-Samara.” 

Jari tangan Samara mencolek colek dada Asta: “Jika gara gara ingin memberikan sebuah keluarga yang sempurna kepada Oliver dan

akan beristirahat di kamar tamu,

Asta lagi, dia memutar badan dan meninggalkan tempat

sudah meninggalkan tempat itu, Asta masih dapat mencium bau rumput rumputan obal yang samar samar di sekitar udara.

alasan yang tidak dapat

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255