Bab 25 

Oliver melirik Olivia dan berkata dengan lemn 

“Olivia, apakah saya. Sudah terlalu rindu dengannya. Sampai-sampai berhalusinas” 

Dibandingkan dengan Oliver yang sedang merasukan dirinya sendiri. Olivia malah menggelengkan kepalanya, sekelika matandanya terlihat sedung tersenyum dan berkega berlari kearah pintu. 

Dia berjinjil dan membuka kunci pintunya. 

Pintu berdecit dan terbuka, Samara melihat Olivia yang mengenakan rok tutu berwarna kuning 

Dan sedang memeluk boneka panda. Sepasang mata hitam bonchu panda itu terbuat dari batu obsidian, yang terlihat sama berkilaunya dengan mata Kadis imut ini. 

-Olivia…” 

DIT ಓdat SIIIrd In(“TILL JAವ ಎITIdly’, lill illi lali UtIly iliir ITಎld Elli huddli, dil mata yang sejak tadi tergenang di pelupuk matanya mengalir begitu saja. 

Seolah menangis saja tidak cukup, tubuh mungil gadis imut langsung memeluk erat kakinya, dia memeluk seerat yang dia bisa 

Tangisan itu…. 

Membuat hati Samara melunak. 

menghiburnya: “langan nangis ya,

berhenti menangis, bahkan saat Samara inembujuknya pun

menangis dalam pelukannya, Samara juga merasa tidak tega, hatinya juga meran tidak nyaman.

yang melihat Samara langsung berlagak

kamu tidak tahu saya sangat menderita menunggumu disini?”

menelponmu setiap kali? Apa kamu tidak punya inisiatif

Samara : “…” 

tidak ada kedua kalinya lagi! Jangan biarkan saya kelaparan seperti ini, saya sangat

bocah dalam pelukannya, lalu kembali menatap bocah yang ada dihadapannya, hatinya merasa

Dua anak ini…. 

Kenapa bodoh sekali? 

bisa membuat diri mereka menahan lapar

sudah tahu. Kamu dan Olivia

anak itu sudah kelaparan sejak tadi, dan setelah tujuan mereka untuk bertemu dengan Samara

Pak Michæl sudah meminta para pelayan untuk menyiapkan berbagai macam

dan saat melihat kedua anak itu memasuki ruang makan dengan patuh, dia hampir menangis.

lega, Pak Michal juga

Hanya saja…. 

ini sepertinya mereka

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255