Bab 17 

Bulu mata Samara sedikit bergetar, dan ekspresi terkejut melintas di matanya. 

Habislah! Asta sudah melihat wajahnya dengan jelas, dia sudah tidak bisa menyembunyikannya lagi. 

Asta mengernyit : “Bukankah kamu sedang syuting di Kota l’olo?” 

“Kota Polo_Syuting-* 

Putranya Xavier juga sedang syuting di Kota Polo? 

Lalu Asta berkala seperti ini padanya, lantas dia mengira kalau…dia adalah wanita itu? 

Detik berikutnya, suara berat pria itu memberinya jawaban. 

“Samantha, kamu sedang membuntutiku?” Suara pria itu dingin dan terdengar menakutkan. 

Samara menstabilkan dirinya, dan merapikan pikirannya. 

Asta mengira dirinya adalah Samantha, dan dia tahu kalau Samantha sedang syuting di Kota Polo, kalau begitu dia harusnya cukup dekat dengan Samantha, dan kalau dia tahu dirinya bukanlah Samantha, maka Samantha juga akan mengetahui kalau dia masih hidup. 

Samara tidak berencana membeberkan identitasnya saat ini. 

adalah Samantha, kalau begitu

dan mencoba melepaskan diri untuk waktu yang lama namun usahanya gagal, dia menghela nafas dan berkata

kalau suaranya menjadi sedikit manja dan terdengar lemalı,

Asta menatap dirinya dan merenggangkan cengkraman

Samantha

dia kenal adalah sosok yang lemah dan manja, auranya seperti aura nona muda

membuat dia

tangannya, dan benar saja pergelangannya

dingin, dan dia mengangkat alisnya: “Kamu belum menjawab pertanyaanku, kenapa kamu ada

begitu polos : Saya mengambil celah waktu syuting, dan diam-diam keluar untuk melihatmu tidak disangka kamu menyadarinya.”

Kata-kata ini.. 

Apakah berlebihan… 

Apakah terlalu menjijikkan.. 

yang dibenci Asta dan Asta pasti akan menjadi jijik padanya

Samara memejamkan matanya dan menunggu badai menerpa,

coklatnya dan tercengang sejenak, dan menatap mata

begitu

hatinya: “Tentu saja saya memikirkanmu setiap saat sebelum

jijik pada dirinya sendiri, dia bahkan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255