Bab 7

Ketika Asta mendekat ke Samara, samar–samar dia bisa mencium aroma obat di tubuhnya. 

Dia telah bertemu terlalu banyak wanita. 

Tapi dia satu–satunya yang membuatnya tidak bisa berhenti. 

Bahkan dengan wajah seperti ini, dia merasa bahwa dia cantik, bahkan semakin dia melihatnya, dia semakin menyukainya. 

“Buka matamu sebelum berbohong.” Samara mendengus, merendahkan dirinya dalam kemarahannya: “Dengan wajahku yang sepert ini, jangan bilang bahwa kamu benar–benar menganggapnya cantik 

“Cantik 

Samara meletakkan tangan kecilnya di dada Asta untuk mencoba mendorongnya menjauh: “Siapa yang percaya...” 

Namun, detik berikutnya. 

Bibir Asta dengan cepat menutup bibirnya, secepat kilat. 

Dengan penuh keheranan, Samara pun melangkah mundur tanpa sadar, namun setelah mundur beberapa langkah, punggungnya menempel ke dinding yang dingin. 

Dia sudah berada di situasi dimana tidak ada jalan untuk kembali lagi. 

Bibir dan gigi yang terjalin itu semakin memanas, dan ciuman itu juga membuat nafas Samara terengah–engah. 

Ketika Asta melepaskan Samara, tangan Samara pun terangkat dan dia menampar wajah Asta. 

itu mendarat di wajahnya yang tampan, dengan suara

Samara tertegun

sulit baginya untuk menahan tangannya dan menghindar dari

memerah dan sedikit membengkak: “Asta, ini masih

bodoh akibat keinginannya: “Saya... saya tidak selalu se

terdengar bodoh.

ketika Samara menatap matanya, tidak ada keraguan dari tatapan matanya.

topeng wajah untuk menyembunyikan identitasnya.

beberapa tahun ini, dia juga sudah terbiasa melihat semua kejahatan karena wajahnya

di mata Asta, dia sama

sangat terpana, seperti ada semacam ketergantungan, kehangatan dan kesetiaan yang belum

merindukan kehangatan seperti ini, namun dia juga takut kehangatan

ragu untuk

dia hanya bisa buru buru

lama untuk kembali tenang, lalu dia berjalan kembali ke gedung

melihat Monica sedang berjalan keluar dengan sebuah kotak kardus

karena

Monica memerah karena menangis, dia menggertakkan giginya setelah melihat Samara: “Mengapa? Mengapa? Mengapa

dari pria itu, lalu bergumam pada dirinya sendiri: “Ya, kenapa, ya? Apakah

“Jangan sombong, ibu kandung Oliver dan Olivia adalah wanita tercantik, dan kamu juga tidak akan pernah bisa

terlalu banyak berpikir, saya tidak pernah

“Kamu—” 

Lebih baik tanyakan pada dirimu sendiri.

sangat menyukai Asta, namun

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255