Bab 117 

Kakek yang tiba–tiba menepuk meja membuat Alfa yang baru mengigit rotinya langsung tersedak

Dia bersusah payah menelannya, lalu menjawab: “Kakek, bagaimanapun Samara terluka karena menyelamatkan Olivia, jadi tidak ada salahnya kalau kakak merawatnya.” 

“Memang benar wanita itu menyelamatkan Olivia.” Kakek mengerutkan keningnya, tapi tatapannya tersirat ketidak puasan : “Apa para dokter dan perawat dirumah sakit sudah menjadi hiasan? Sampai harus kakakmu, Tuan Muda dari keluarga Costan yang merawatnya sendiri? 

Kalau menurutku, wanita ini hanya ingin memanfaatkan alasan menyelamatkan Olivia untuk membuat Asta berjanji padanya....” 

Meskipun Alfa tidak banyak bertemu dengan Samara tapi dia merasa Samara bukan seperti apa yang kakek katakan. 

“Kakek, saya rasa kakek sedikit salah paham pada Samara...” Alfa memiringkan kepalanya dan menjelaskan : “Sekarang bukan Samara lah yang menganggu kakak dan memintanya untuk merawatnya, melainkan kakak sendiri yang khawatir dan bersikeras untuk menetap dirumah sakit untuk menjaganya.” 

Dengan kepribadian kakaknya, Asta yang dingin dan arogan itu... 

Kalau bukan dia yang memilih menetap disana atas kemauannya sendiri, siapa yang bisa memaksanya? 

Sayangnya, Kakek bahkan tidak bisa memikirkan alasan yang sesederhana ini. 

menekuk kebawah, alisnya penuh kekhidmatan. “Alfa, sekarang kamu juga membantu Samara wanita

yang tidak biasa,

memang bukan wanita biasa, dan kalau dia sampai mendekatkan

“Kakek...” 

ekstasi?” Kakek berkata dengan marah, “Baru berusia semuda itu sudah memiliki banyak akal bulus, Samara ini pasti

itu, suara

Saya tidak mengizinkanmu

NIU

Oliver

n mal 

binatang kecil yang sedang cemberut : “Kakek buyut, kamu tidak

dia adalah

sepasang mata besarnya yang

namun dia sangat sulit mengutarakannya, jadi pada akhirnya dia

boleh mengabaikan

merasa hatinya yang sudah berusia hampir 80 tahun

“Olivia, Oliver...” 

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255