Bab 2754
“Perawan?”
“Jubah itu…”
“Kuil Lima Kebajikan?!”
“Kamu Teal Leithold ?!”
Harvey menatap wanita yang seluruh tubuhnya diungkapkan kepadanya, bingung melebihi apa pun.
Dia tidak pernah berharap untuk mendarat tepat di tempat Maiden berada.
Melihat wajah yang bersih dan cantik seperti itu, Harvey akhirnya mengerti mengapa wanita ini disebut Maiden
Dilihat dari penampilannya saja, dia tidak ada bedanya dengan malaikat.
Apakah rencana besar Akio terdiri dari pendaratan Harvey di pemandian Maiden sehingga dia bisa melihatnya dengan segala kemuliaan?
Jika itu masalahnya, bukankah seharusnya Akio takut Vince memukulinya sampai mati?
Jika Harvey ingat dengan benar, Vince juga tertarik pada Teal.
Mata cerah Teal bersinar dengan sedikit ketakutan. Dia dengan paksa menenangkan dirinya sebelum mengalihkan pandangannya ke arah Harvey.

Setelah beberapa saat, dia akhirnya mengenali orang cabul yang tiba-tiba muncul di kamar mandinya.
“Harvey York?!” serunya dingin.
“Apa?! Pria ini adalah Harvey ?! ”
“Dialah yang tidak menghormati Kuil Lima Kebajikan! Dia juga yang merusak pelelangan kita!”
“Dia membuat Scarlett terbunuh, namun dia berani menuntut kita untuk memberinya pernyataan dalam waktu tiga hari ?!”
“Bagaimana dia begitu tak tahu malu ?!”
“Dia yang muncul di sini adalah kekotoran batin terbesarmu, Maiden! Dia pantas mati!”
Seorang murid dari Kuil Lima Kebajikan menerkam ke depan dengan tatapan marah, siap untuk membuat lubang di
Harvey.
Dentang!
Teal menjentikkan jarinya dan melemparkan pedang panjang itu.
Dia kemudian berjalan di belakang dinding kertas untuk mengenakan beberapa pakaian.
“Jarang memiliki mata air alami di Hong Kong. Jangan merusaknya dengan darahnya.”
Para murid segera menundukkan kepala mereka.
“Kami terlalu ceroboh, Maiden. Kita akan menyeretnya keluar dari sana sebelum kita membunuhnya!”
Para murid mencabut pedang mereka dengan ganas saat mereka memelototi Harvey, yang masih berada di dalam bak mandi.
“Pria ini telah melawan Kuil Lima Kebajikan! Beraninya dia menerobos masuk ke
pemandian Maiden?!’
‘Dia pantas mati!’
“Bisakah saya setidaknya menjelaskan situasinya? Tidak perlu ada kekerasan.”
Harvey menghela nafas.
Harvey terjun langsung ke kamar mandi wanita dan melihat setiap inci tubuhnya. Tidak peduli bagaimana dia melihat situasinya, dia tahu dia jelas salah.
The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255