Lilian tidak tahu dari mana Harvey mengambil kartu itu ... Dia secara naluriah melirik, dan langsung terkejut.
"Benar! Itu kartu Wes! Hanya orang yang berteman dengannya yang bisa memilikinya!"
"Heh, heh! Kartu Wes?"
Bibi Anderson semakin marah setelah mendengar kata-kata itu.
"Jika menantu laki-laki Anda bisa mendapatkan kartu Wes, maka saya seharusnya bisa mendapatkan kartu komando pertama Golden Sands!"
'Kalian memiliki koneksi dengan keluarga Jean — pada dasarnya kalian kaya karena menjadi kepala cabang kesembilan! Bagaimana kamu menjadi begitu tak tahu malu setelah itu?"
"Kamu tidak hanya terus menyemburkan omong kosong, tapi kamu bahkan menggunakan alasan yang lemah untuk menutup-nutupi semuanya!"
"Kamu mengecewakan saya!"
"Jika kamu membenci kami, ludahkan saja! Kami tidak akan muncul lagi! Apakah kamu bahagia ?!"
Bibi Anderson sangat marah, dan mengingat hadiah yang dia bawa dari sebuah kios. Dia merasa perlu membawa teko ungu di atas meja untuk memulihkan diri dari kehilangannya.
Tubuh Lilian dan Simon bergetar; mereka hampir batuk darah setelah mendengar kata-kata berduri Bibi Anderson.
Mandy mau tidak mau memegang lengan Harvey.

"Bantu mereka, Harvey! Ayah dan Ibu akan..."
Dia merasa bahwa dia sedikit memaksa.
Pertama-tama, hubungan Harvey dengan Lilian sangat buruk.
Mengapa dia mengulurkan tangan pada saat ini? Harvey tersenyum saat melihat Mandy meminta bantuannya.
"Tidak apa-apa. Kami tidak membutuhkan Mr.Pagan untuk ini. Saya hanya akan meminta pembantu saya ... tidak, teman saya untuk membantu."
Harvey kemudian menelepon Arlet untuk mendapatkan posisi Nova.
Sebelum satu menit berlalu, dia menutup telepon dan memandang Bibi Anderson.
"Sudah selesai," katanya.
"Terus berpura-pura!"
Bibi Anderson langsung berteriak.
"Lihat di mana itu membawamu!"
"Apakah kamu benar-benar mengira kamu adalah orang pertama di kota ini ?!"
Bibi Anderson benar-benar meremehkannya; dia sama sekali tidak percaya kata-kata Harvey.
"Kamu pasti menelepon semacam layanan pelanggan, kan?"
"Kamu bertingkah seperti kamu benar-benar mengesankan!"
"Heh, heh! Kamu menyebut dirimu kerabat? Omong kosong!"
"Orang kaya saat ini benar-benar tidak bermoral!"
"Kami pergi, Nova! Kami tidak perlu meminta bantuan orang-orang ini!"
Bibi Anderson kemudian mengambil teko sebelum menyuruh putrinya pergi.
"Aku akan mengekspos mereka apa adanya malam ini ..."
The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255