Kekuatan Harvey York untuk Bangkit

Bab 4456
"Kamu tampak sehat, tetapi kamu harus beristirahat di rumah sekarang.
Apa yang membawamu kemari?"
Watson Braff menunjukkan ekspresi tegas.
"Tidak ada pilihan. Pekerjaan akhir-akhir ini sibuk. Aku harus segera kembali ke posku.
"Sebelum itu, aku ingin mengucapkan terima kasih secara pribadi. Lagi pula, kamu menyelamatkanku dua kali."
Harvey York tersenyum.
"Itu semua hanya kebetulan. Jangan terlalu memikirkannya."
Amaia Sacket hanya bisa gemetar di tanah setelah mendengar kata-kata itu. Dia tidak dipenuhi apa-apa selain keputusasaan.
Setelah mengingat kata-kata kasarnya kepada Harvey, dia sangat ingin membenturkan kepalanya ke tanah.
"Benar. Aku dengar kamu juga sangat membantu kakakku!"
Watson ingat sesuatu.
Harvey tertawa kecil.

"Katakan padanya bahwa dia tidak profesional. Lagi pula, itu seharusnya menjadi rahasia kecil kita."
"Baiklah baiklah."
Harvey berbicara dengan Watson tentang Soren Braff, seolah-olah mereka memiliki semacam rahasia...
Amaia benar-benar terpana setelah mendengar percakapan itu.
'Mengapa b * stard ini bertingkah begitu ramah dengan orang-orang dari keluarga Braff ?!
'Apakah dia memiliki hubungan yang baik dengan Braff bersaudara?
'Aku sudah selesai!
'Aku sudah selesai!'
Jika Watson marah, hanya posisinya yang paling terancam.
Tetapi jika Soren turun tangan, dia akan menyelidiki semua kejahatannya sebelum menguncinya selama sisa hidupnya. Amaia hanya bisa memelototi ayahnya setelah semua ini.
Jika Waylon Sacket tidak mengiriminya pesan untuk mengurus bisnis di sini, dia tidak akan berada di sini sejak awal!
Tidak hanya pekerjaannya hilang, tetapi kebebasannya mungkin juga dirampok!
Para murid terkejut ketika mereka melihat pemandangan itu.
Mereka semua menjadi sangat lamban. Mereka tidak mengharapkan ahli geomansi belaka untuk terlibat dengan tokoh-tokoh terkemuka seperti itu!
"Baiklah, Sir York. Kami bukan orang asing. Tidak perlu menahan diri...
Watson tersenyum.
"Jangan panggil aku dengan gelarku juga. Jika kamu benar-benar menghormatiku, kamu akan memanggilku dengan namaku!"
Harvey terkekeh.
"Tentu saja, Watson."
Watson cukup senang memiliki kakak seperti Harvey di sisinya.
Tepat ketika Watson hendak berbicara lagi, teleponnya mulai berdering.