Menantu Dewa Obat

Bab 56

“Nyonya Meng, apa yang terjadi?” tanya dokter Tanaka dengan cemas.

Nyonya Meng berkata dengan suara gemetar: “Tadi dokter Hale memberi anakku tiga tusukan jarum. Anakku.. anakku muntah darah sekarang…”

“Apa?” Seru dokter Tanaka. Dia ingat bahwa tadi dokter Hale mengatakan tidak akan menggunakan metode akunpuntur tetapi mengapa dia masih melakukannya?

Selain itu, apa yang Reva katakan tidak salah sama sekali. Dokter Hale benar- benar memberikan tiga tusukan kepada tuan muda Meng dan dia akhirnya memuntahkan darah?

Ini juga sangat luar biasa!

Reva berkata dengan dingin, “Sebenarnya kalau aku melihat sikapmu itu aku malas untuk mengurus masalah ini. Tetapi demi dokter Tanaka aku akan membantumu!”

“Terima kasih, terima kasih!” Nyonya Meng berulang kali mengucapkan terima kasih.

Reva bangkit dan membawa semua orang ke villa.

Dan dia melihat saat ini dokter Hale dan sopirnya berdiri di samping dengan ekspresi panik.

Tidak masalah jika kau tidak dapat menyembuhkan orang tetapi jika kau membuat orang yang tadinya baik – baik saja menjadi mati, maka ini akan menjadi masalah besar.

muda Meng hanya bermasalah pada kesuburannya saja. Dia hanya tidak bisa mempunyai anak, tetapi setelah tiga tusukan jarum yang diberikan

menusukkan jarum akupuntur?

apa yang kau bawa aku dapat melihat keterampilan medis apa yang telah

mana mungkin?” dokter Hale

Hale tidak tahu bahwa Reva telah mewarisi semua

kecil. Dia tak

sisi tuan muda Meng saat ini dan menusukkan jarum

semua metode yang terbaik tetapi dia

jarum saja sudah bisa membuat putranya

hebat dan sulit

dirimu, bahkan dokter Tanaka pertama

Tanaka tak tahan

untuk pertama kalinya sekitar tujuh sampai delapan tahun yang lalu. Dan Reva mengatakan dia masih bisa melihatnya

raut wajah dokter Tanaka tampak membeku. Apa yang Reva katakan itu benar semua. Dia memang

dia juga masih ingat obat apa

juga terlalu

Lee, kalau begitu… apakah penyakit tuan muda Meng bisa disembuhkan?” Dia bertanya dengan

karena anaknya adalah keturunan terakhir

Reva: “Dia tidak sakit.”