Bab 121

Farmasi Shu

Nara menelepon Reva untuk datang ke perusahaan. Dia ingin membahas masalah tentang Reva yang akan diangkat menjadi bos perusahaan bahan obat.

Reva sebenarnya tidak ingin datang ke perusahaan bahan obat.

Dia hanya ingin bekerja di ruang gawat darurat rumah sakit untuk beberapa waktu agar bisa melatih keterampilan ilmu medisnya dan sekaligus dia juga bisa merawat dan menyelamatkan orang.

Dan pada saat ini tiba – tiba pintu kantor ditendang hingga terbuka.

Axel dengan wajah pucat bergegas masuk ke dalam.

“Papa, ada apa denganmu?” Seru Nara.

Axel dengan marah berlari mendekati Reva lalu mengangkat tangannya dan menamparnya.

Reaksi Reva sangat cepat. Dia buru – buru menghindar dan berkata dengan gugup, “Pa, ada apa?”

Axel meraung: “Ada apa?”

“Aku akan membunuhmu, dasar penjahat licik dan tak tahu malu!”

Axel bergegas mau memukul lagi tetapi untungnya Nara buru – buru mendekat dan meraih tangannya.

apa

“Mengapa kau memukul orang?”

meraung lagi: “Nara, apakah

ditipu mentah – mentah oleh penjahat yang tak tahu

dia benar-benar melakukan semua

dia lakukan itu hanya untuk mendapatkan harga keluarga

tercengang: “Pa, kapan aku menginginkan harta

mengapa kau mengusirku dari perusahaan bahan obat dan

mendengar ucapannya. Mengapa

“Pa, mengapa kau bisa berbicara seperti

obat karena suara dari para pemegang

Reva menjadi

hubungannya semua

berkata dengan marah, “Huh, jika bukan karena perbuatannya apakah mungkin kita akan dikeluarkan dari

sengaja melihat kita melakukan kesalahan seperti itu kemudian sengaja melakukan semua itu di depan para pemegang saham. Menurutmu apa

bisakah kau melihat ambisi

terdiam dan berkata: “Ma, sejak awal Reva telah mengingatkan kalian bahwa

sendiri yang tidak mau mendengarkan

dia sengaja mau melihat

kemungkinan besar farmasi Shu kita akan hancur kali

terus berbuat onar dan rusuh. Mereka memaksa Reva untuk menyerahkan

kemauan mereka sebentar

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255