Bab 129

Reva: “Tidak ada gunanya memohon padaku.”

“Mengenai masalah ini kau harus bertanya kepada adikku apakah dia mau mengampunimu?”

Tiger memandang Herman dengan sedikit ragu.

Kenji menendang punggungnya dan memaki: “Kenapa masih diam saja?”.

“Cepat minta maaf padanya!”

“Jika saudara ini tidak mememaafkanmu hari ini maka aku akan menenggelarkanmu ke Sungai Carson!”

Tuan Tiger tampak begitu ketakutan dan dengan cepat berkata: “Kakak, aku.. aku tahu.. aku tahu aku sudah salah…”

“Aku tidak akan pernah menemui wanita ini lagi, kau… kau anggap saja aku angin lalu, dan biarkan aku pergi…”

Vey tampak tercengang. Tuan Tiger adalah pria andalannya yang dia temukan dengan susah payah.

Apa yang harus dia lalukan jika kedepannya tuan Tiger sudah tidak menginginkannya lagi.

Mata Herman tampak memerah. Penderitaaannya selama bertahun-tahun akhirnya bisa mereda dan tenang kembali kali ini!

Reva menepuk – nepuk bahu Herman dan berkata: “Herman, jika kau punya pendapat lain, jangan sungkan, katakan saja.”

maka tenggelamkan saja dia

menggigil. Dia tidak tahu bahwa Reva hanya perlu mengucapkan beberapa patah kata saja maka Kenji

lupakan saja. Dia

aku dan dia sudah

ini tuan Tiger tampak begitu

berkata: “Herman, mengapa sekarang kau menjadi begitu

ini bisakah diselesaikan hanya dengan meminta

adikmu. Dan sekarang

seperti ini bisa

karena dia langsung mengerti dengan maksud

kau tunjukkan

“Tunjukkan ketulusanmu!”

Kenji berteriak dengan marah.

juga orang yang cerdas, dia langsung

ya, aku… aku masih ingin

karena aku, aku…

besar di Lavender Garden seluas 270 meter persegi. Baru saja selesai di dekor. Anggap saja itu

tidak berarti kau tidak

Herman tampak tercengang.

sebuah kompleks premium yang

270 meter persegi

Kompensasi ini terlalu mahal!

bisa menerimanya…” Herman melambai – lambaikan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255