Kemudian Kesya melanjutkan: “Dia hanya mengeluarkan anak itu keluar dari dalam mobil dan mengantar mereka ke rumah sakit.” “Bagaimana mungkin dia memiliki kemampuan untuk menyelamatkan orang lain?” “Ooh begitu ternyata.” Ujar Xavier seolah – olah dia baru mengerti masalahnya. “Reva ini benar – benar beruntung.” “Dia dapat berhubungan dengan Anya Smith, ckk… ckk…” Ujar Xavier tanpa bisa menyembunyikan rasa irinya. Tommy mengernyitkan keningnya sambil berkata: “Jadi, Anya mengundang mereka ke resepsi Genting sebenarnya untuk mengucapkan terima kasih kepada Reva?” Kesya mengangguk dan berkata: “Sepertinya begitu.” Tommy menghela nafas dan berkata: “Aihh.. benar – benar tak disangka bahwa setelah bertahun – tahun aku berusaha tetapi ternyata tak bisa dibandingkan dengan bantuan yang Reva berikan kepadanya!” “Sepertinya kita tak akan mungkin bisa mengambil kembali perusahaan farmasi Shu kita lagi.” Tiba – tiba mata Alex menyala – nyala dan sambil tersenyum dia berkata, “Pa, aku rasa hal ini juga bukanlah suatu hal baik.” “Apa maksudmu?” tanya Tommy dengan terkejut. Alex: “Coba kau pikir, mengapa Reva berhubungan dekat dengan Anya Smith?” Mendengar ucapannya Tommy tampak bingung. Xavier segera berkata, “Sudah pasti karena dia naksir Anya Smith.” “Anya lebih cantik daripada Nara.” “Latar belakang keluarganya juga jauh lebih kuat daripada Nara.” “Reva ini kan orang yang hanya bisa menggantungkan hidupnya pada istrinya. Jika dia bisa memilih, dia pasti akan memilih Anya Smith.” Alex mengangguk dan berkata: “Ucapanmu benar juga yah!” “Reva ini pasti naksir dengan Anya makanya dia sengaja mendekati Anya.” “Jangan mengira sekarang dia membawa keluarga Shu ke resepsi Genting adalah hal yang patut dibanggakan. Huhh… nantinya kalau dia benar – benar sudah berhubungan dekat dengan Anya barulah kita lihat apa yang akan terjadi pada keluarga Axel itu.” “Reva tidaklah sesederhana yang kau pikirkan.” “Dia sangat licik dan juga sangat berbahaya.” “Menurutmu apakah dia akan membalas dendam kepada Axel dan Alina saat dia menjadi kaya? Kau jangan lupa dia telah bertahun – tahun menderita dibawah kendali Axel dan Alina.” Mata Tommy tampak berbinar saat mendengar ucapannya dan berkata, “Yah, sepertinya akan seperti itu.” “Mereka mengira telah masuk ke dalam pergaulan sosial kelas atas tetapi sayangnya mereka tidak menyadari bahwa mereka malah telah membantu Reva untuk berhubungan dekat dengan Anya!” “Saat Reva mendapatkan Anya, dia pasti akan segera mencampakkan Nara.” “Dan bisa jadi dia juga akan merebut perusahaan farmasi Shu dalam satu hentakan.” “Hmm, dan pada saat itu aku ingin tahu apakah mereka, Axel dan Alina masih bisa tertawa dengan senang!” Alex mengangguk sambil tersenyum dan berkata: “Pa, kita memang telah kehilangan perusahaan farmasi Shu untuk sementara ini tetapi kita masih punya uang dan dapat memulai dari awal lagi.” “Sedangkan Nara, apa yang dimilikinya?” “Dia baru saja menjadi direktur selama beberapa hari. Jika sampai perusahaan farmasi Shu direbut oleh orang lain makan dia tidak punya apa – apa lagi.” “Dan pada saat itu, mau tak mau keluarga mereka pasti akan kembali dan memohon kepada kita seperti dulu!” Raut wajah Tommy terlihat penuh dengan kegembiraan: “Bagus ! Bagus!” “Hanya saja sangat disayangkan perusahaan farmasi Shu ini.” Alex tersenyum datar dan berkata: “Tidak apa – apa kita kehilangan perusahaan farmasi Shu.” “Asalkan kita masih punya uang, kita dapat mendirikan perusahaan baru lagi.” “Aku rasa yang penting sekarang kita harus menarik uang kita terlebih dahulu.” “Kita jual saham perusahaan dulu karena aku khawatir nantinya saham – saham itu jadi tidak berharga lagi!” Tommy merenung sejenak lalu mengangguk perlahan: “Benar juga.” “Lagipula perusahaan juga sudah tidak berada di bawah kendali kita lagi. Tidak ada gunanya bagi kita untuk menyimpan saham – saham ini.” “Meskipun nanti ada pembagian dividen di akhir tahun tetapi Axel juga tidak akan memberi kita cukup banyak.” “Lebih baik jual saja sahamnya dan mundur lebih awal dari perusahaan itu agar nantinya tidak ikut mengalami kerugian!” Saat Tommy dan Alex sedang sibuk membahas dan berdiskusi masalah penjualan saham, di sisi lain Xavier berdiri di pojokan dan merasa sangat depresi. Dia sudah pernah melihat foto – foto Anya dan selama ini dia selalu menganggap Anya sebagai kekasih impiannya. Tetapi sekarang bagaimana mungkin dia bisa rela saat melihat kekasih impiannya akan tergoda oleh Reva? “Tidak boleh, aku tidak akan membiarkan Reva berhasil!” “Aku harus mencari seseorang untuk menghentikannya!” “Di dunia ini siapa saja boleh mengejar Anya tetapi Reva tidak boleh!” Xavier diam – diam timbul rasa jahat di hatinya.

 

 

Previous Chapter

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255