Keluarga Reva sudah meninggalkan tempat itu dan pelayan juga sudah membawakan birnya. Dia benar – benar telah membawakan semua stok bir mereka sehingga satu ruangan pun hampir tidak dapat menampungnya. Melihat itu, orang – orang David sudah hampir menangis. Jika melihat situasinya, masing – masing dari mereka minimal harus minum lusinan atau ratusan botol. Tidak peduli seberapa hebat kau bisa minum, kau juga tidak mungkin bisa minum sebanyak itu. Tiger lalu mengambil sebotol anggur dan berkata, “Saudara – saudaraku sekalian, ini sudah takdir kita untuk bertemu disini meskipun kita semua berasal dari tempat yang jaraknya ribuan mil.” “Aku akan membuat contoh dulu kepada kalian kemudian selanjutnya giliran kalian!” Setelah Tiger berbicara, dia langsung menghabiskan sebotol bir. “Aku harap semua orang bisa bersenang – senang dan minum dengan bahagia.” “Semua ini di berikan dengan gratis oleh bos aku jadi aku harap kalian tidak menyia – nyiakannya.” “Semua botol bir disini harus dihabiskan.” “Jika kalian tidak mampu menghabiskannya maka kalian bisa hantamkan botol itu langsung ke kepalamu sendiri.” “Oke, kalian bisa mulai sekarang!” Setelah Tiger selesai berbicara lalu dia memindahkan kursinya dan duduk di samping sambil tersenyum. Semua orang yang ada di lantai saling menatap dengan cemas. Ada begitu banyak bir dan anggur. Siapa yang bisa meminum begitu banyak? Melihat mereka semua diam, Tiger langsung tampak kesal. “Mengapa kalian masih tidak minum?” “Tidak menghargai aku?” “Oke, kalau kalian tidak mau minum maka hantamkan ke kepala kalian!” Setelah berbicara, Tiger langsung mengambil sebotol anggur. Orang – orang ini sudah hampir menangis karena ketakutan. Lalu mereka bergegas untuk minum. “Ini baru benar!” “Ngomong – ngomong, bos aku ini bukan orang yang pelit.” “Pelayan, bawakan tiga piring kacang untuk masing – masing dari mereka.” “Buatlah dengan tampilan yang cantik, oke?” Tiger tersenyum dengan tulus. Tidak lama kemudian, nampan berisi kacang telah tiba dan semua orang mendapatkan jatahnya masing – masing. Sekitar tujuh puluh atau delapan puluh orang itu memenuhi tiga kamar VIP di sebelah mereka dan mulai berlomba minum bir. Dan saat ini mereka semua minum sampai muntah dan setelah dimuntahkan kemudian lanjut minum lagi. Pokoknya mereka tidak bisa berhenti. Dan di akhir permainan ini bisa dipastikan bahwa mereka semua pasti tidak akan mau menyentuh yang namanya bir lagi! Di sisi lain, Reva dan keluarganya meninggalkan hotel itu. Keluarga Shu masih begitu shock. “Reva, siapa… siapa sebenarnya Tiger itu?” “Mengapa mereka semua begitu takut kepadanya?” tanya Nara dengan penasaran. Lalu Reva tersenyum dan berkata, “Biasanya Tiger sering nongkrong di jalanan sehingga dia kenal banyak orang.” “Orang – orang seperti David itu jika dibandingkan dengan Tiger, tidak ada apa – apanya.” Nara langsung terkejut dan berkata, “Lalu… lalu orang yang hebat seperti itu mengapa malah datang bekerja di perusahaan kita?” Reva: “Dengan keluyuran seperti itu, masa depan seperti apa yang diharapkannya?” “Dia juga ingin sukses sehingga dia ingin berubah. Jadi dia datang dan bekerja di perusahaan kita.” “Jangan khawatir, Tiger cukup serius dengan pekerjaannya.” “Nantinya biarkan dia pergi untuk mengawasi lokasi konstruksi pabrik baru itu saja sehingga tidak akan ada masalah lagi di kemudian hari.” Nara menghela nafas dengan lega. Axel dan Alina tampak terkejut. Mereka berdua tidak pernah menyangka bahwa seorang Tiger bisa memiliki kekuasaan yang luar biasa. Jika mengingat tentang Hiro dan dibandingkan dengan Tiger, mereka berdua seperti dari dua dunia yang berbeda. Dan ketika Hiro pergi untuk menangani urusan ini, mereka semua harus menahan napas dan menyanjung orang – orang itu. Selain meminta uang, mereka juga masih meminta Nara untuk menemani mereka minum. Mereka itu hanyalah sekelompok bajingan dan ini merupakan penghinaan terbesar untuk Nara! Tetapi begitu Tiger datang, orang – orang itu langsung berlutut di lantai dan memohon belas kasihan. Jika tahu dari awal, untuk apa mereka mencari Hiro? Dengan kata lain hanya satu ucapan dari Tiger saja sudah mampu menyelesaikan masalah ini, jadi untuk apa repot – repot? Kemudian Alina menghela nafas, “Aihh, jika aku mengetahuinya lebih awal, aku pasti akan meminta Tiger saja yang menangani masalah ini!” Axel juga mengangguk – angguk. Dan Nara langsung berkata, “Waktu itu Reva sudah bilang akan meminta Tiger menangani masalah ini tetapi kalian bersikeras mengingikan Hiro yang pergi.” Axel: “Siapa yang bisa menyangka bahwa Hiro sama sekali tidak bisa diandalkan!” Dan Hana langsung merasa tidak senang: “Apa maksud dari ucapan kalian itu?” “Hiro melakukan semua ini juga demi keluarga kita!” “Selain itu, Reva, semua ini kan gara – gara kau?” “Jika kau tidak menyinggung si Shiro itu apakah dia akan meminta para bajingan ini untuk datang ke lokasi konstruksi untuk membuat masalah?” “Lokasi konstruksi itu sudah tutup selama beberapa hari ini. Apakah kau tahu berapa kerugiannya?”

 

 

Previous Chapter

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255