Menantu Dewa Obat 

Bab 526 

Semua orang yang berada di lantai atas langsung bergegas ke bawah. Semua orang langsung mengerumun untuk melihat kondisi Velly. 

Carlos bergegas ke bawah sambil memegangi dinding. Wajahnya penuh dengan rasa terima kasih. Dia memegang lengan Reva dengan erat. Airmatanya berderai. 

Reva mengerti dengan apa yang dia pikirkan jadi dia menepuk bahunya dengan ringan 

 

“Carlos, gadis ini sangat baik.” 

“Mulai sekarang, dia adalah istrimu, adik iparku. Kita adalah satu keluarga!” 

“Siapapun tidak ada yang boleh melarangmu menikahinya!” ujar Reva dengan tulus dan sungguh – sungguh. 

Carlos menahan isak tangisnya dan berkata dengan tersedu. “Reva, asalkan dia baik – baik saja, semuanya sama sekali tak penting.” 

“Aku mengerti maksud dia, tetapi aku tidak bisa begitu egois...” 

Reva terkekeh dan menggelengkan kepalanya, “Kau tidak egois.” 

“Apa kau lupa? Seberapa murah hatinya kau saat di sekolah dulu!” 

Carlos tersenyum getir. “Dulu dan sekarang berbeda.” 

“Kedua orang tuaku sudah kehilangan pekerjaannya. Dan mereka berdua juga masih perlu minum obat. Sementara kesehatan tubuhku juga seperti ini...” 

memang sudah

sudah berbeda tetapi kami juga sudah berbeda.”

yang ingin kau lakukan, kami pasti akan membantu dan mendukungmu!”

aku tidak

terkekeh, “Aku datang untuk memintamu

Carlos: “Tetapi tubuhku…” 

Aku bisa menyembuhkan penyakit tante. Dan aku juga bisa

menyembuhkan penyakitmu!” 

membahas masalah itu

sampai kau kehilangan gadis

menatap Reva yang menatapnya dengan tegas lalu mengangguk dengan perlahan.

di dorong oleh Megan. “Untuk apa

kau lakukan

– benar ingin membuatnya mati?”

lemah sehingga begitu di dorong

langsung bergegas untuk membantu Carlos tetapi dia keburu ditarik

kau jangan pergi

semua ini juga

tidak akan bahagia kalau menikah dengannya!” ujar Megan dengan

marah Velly berkata, “Kau tahu darimana kalau

“Apa masih perlu

saja, coba kau hitung berapa biaya yang harus dikeluarkan dalam sebulan untuk kedua orang tuanya hanya untuk

sendiri pun kondisi fisiknya seperti itu. Dia bahkan tidak bisa melakukan

mencari nafkah untuk membiayai keluarganya. Mengapa kau harus

“Kak, aku tidak sama denganmu.”

itu bukan

bahagia

memaksakan pikiran dan pandanganmu

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255