Bab 556
Setelah semua orang yang ada di kompleks itu pergi, Jason baru dibebaskan kembali.
Dia menyaksikan seluruh proses konvoi mobil pengantin itu serta orang – orang dari kompleks yang pergi ke pesta pernikahan mereka. Menyaksikan itu semua membuatnya hampir pingsan.
Sama seperti Megan, tadinya dia juga mengira bahwa Herman hanyalah orang kaya biasa saja.
Tetapi mimpi pun dia tidak pernah menyangka bahwa ternyata teman – teman Carlos itu semuanya adalah orang – orang hebat.
Acara rombongan mobil itu hanya bisa dikatakan masalah sepele saja. Yang paling hebat adalah mereka bisa membooking seluruh gedung hotel Times dan hal ini bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan oleh orang – orang biasa pada umumnya.
Dari hal ini saja dia sudah dapat melihat bahwa teman Carlos itu pasti merupakan orang yang memiliki status cukup tinggi di kota Carson.
Namun sayangnya, pria sehebat itu malah disinggung oleh mereka. Jason benar – benar ingin menangis sekarang.
Ini benar – benar merupakan sebuah kesempatan yang sangat baik baginya tetapi malah dihancurkan oleh dirinya sendiri. Siapapun yang berada di posisinya pasti tidak akan dapat menerima kenyataan seperti itu.
Begitu pulang ke rumahnya, dia sudah tidak punya energi untuk bertengkar lagi. Dia hanya duduk di sofa dengan hati sesak.
Ketiga kakak beradik itu juga duduk bersebelahan dan semuanya saling menghela nafas dan merasa tertekan.
Kali ini, mereka benar – benar telah mengacaukan segalanya.
Raymond yang berdiri di samping kemudian bergumam dengan suara kecil. “Aihh, kalau saja waktu itu kita merestui pernikahan Velly dengan Carlos bukankah akan sangat baik sekali!”

“Pa, menurutmu kalau kita ke hotel Times sekarang, apa mereka akan mengijinkan kita masuk?”
Jason tidak menjawab. Dia juga sedang memikirkan hal ini di dalam hatinya.
Namun pada akhirnya dia melepaskan niatnya itu.
Semua orang yang ada di kompleks perumahan itu sudah pergi ke acara itu. Jadi bagaimana mungkin mereka masih berani pergi ke hotel Times untuk menunjukkan wajah mereka?
Nantinya kalau mereka diusir keluar dari acara pesta itu, apa mereka masih punya muka untuk tinggal disini di kemudian hari?
Tiba – tiba pintu depan didorong hingga terbuka.
Timotius bergegas masuk dengan sekujur tubuhnya yang penuh dengan darah. Dia menuding Megan dan mengutuknya: “Kau ini wanita sialan, apa kepalamu itu habis terjepit pintu?”
“Kau… kau benar- benar kurang kerjaan yah sampai menyuruhku untuk pergi mencari masalah dengan mereka. Apa kau pikir nyawaku terlalu banyak?”
“Apa kau benar – benar ingin membunuhku?”
Megan tampak canggung dan berbisik, “Suamiku, aku.. aku juga tidak tahu.”
Timotius memaki, “Dasar jalang! Kau pikir aku tidak mengenal watakmu?”
“Kau pasti sudah meremehkan dan menghina orang lain lagi, kan?”
“Dasar idiot! Pantas saja kau selalu miskin dalam sepanjang hidupmu.”
“Sudahlah, aku juga tidak ingin menyia – nyiakan energiku untuk berbicara denganmu.”
“Besok kau bawa akte nikahmu untuk mencariku. Aku akan bercerai denganmu!”
Megan langsung panik. Menikah dengan Timotius benar – benar telah membuat dia merasa puas dan senang.
Biasa hari dia juga tidak perlu pergi bekerja. Timotius yang mencari uang dan dia hanya ongkang – ongkang kaki di rumah.
Dia sudah merasa sangat puas dengan pernikahannya ini sehingga dia sering memamerkan suaminya di depan semua teman – temannya.
Kalau kali ini dia diceraikan, maka itu artinya dia tidak punya apa – apa lagi yang bisa dibanggakan.
Hal yang sama juga berlaku untuk Jason. Dia sudah kehilangan pekerjaannya dan kalau sekarang menantunya juga pergi maka apa yang harus dia lakukan di kemudian hari?
“Timotius, untuk… untuk apa kau bersikap seperti itu?”
“Ini kan karena lagi apes saja. Kalau sudah dibicarakan baik – baik kan tidak ada apa – apa lagi. Untuk apa kalian bercerai?”
“Kau tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Megan atas masalah yang terjadi hari ini.”
The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255