Bab 588 

Dengan marah Nara berkata, “Kau punya hak apa mengataiku?” 

“Kau sendiri saja tidak mau bertanggung jawab atas masalah yang kau buat sendiri. Tetapi malah menipu orang lain untuk dijadikan kambing hitamnya. Apa kau masih tahu malu?” 

“Apalagi Reva adalah suamiku. Kami adalah suami istri.” 

“Sebagai suami istri, harta dan hutang kami adalah milik bersama. Hutang dia itu berarti hutangku juga. Jadi apa masalahnya kalau aku mau membantunya untuk melunasi hutangnya?” 

Dengan marah Axel berkata, “Memangnya aset apa yang kau miliki?” 

“Perusahaan farmasi Shu adalah aset keluarga Shu kami. Memangnya itu milikmu?” 

“Kau tidak punya hak untuk menangani perusahaan farmasi Shu!” 

Nara berkata, “Pa, aku harap kau bisa mengerti.” 

“Perusahaan farmasi Shu tidak ada hubungannya dengan keluarga Shu kita.” 

“Kalian jangan lupa, Kenji yang memberikan saham perusahaan farmasi Shu kepadaku. Bukan keluarga Shu!” 

“Jadi, bagaimana aku mau menangani perusahaan farmasi Shu, itu sama sekali tak ada hubungannya dengan keluarga Shu!” 

Axel terdiam untuk beberapa saat lalu dengan marah dia segera berkata, “Kau... kau adalah putriku. Tanpa aku, tidak akan ada kau!” 

“Jadi, di rumah ini tak ada satupun yang menjadi milikmu!” 

“Aku adalah kepala keluarga ini. Aku mau mengambil kembali saham bagianku ini. Kau harus memberikannya kepadaku!” 

dingin Nara berkata, “Kalau kau mau mengambil kembali saham ini, maka kau bisa tuntut aku dan menyelesaikannya secara hukum!”

hukum maka aku akan segera memberikan

tampak gemetar karena sangat marah. Dia mengangkat tangannya dan hendak menampar Nara.

ini, Reva bergegas dan meraih

“Apa yang kau

kau memukul

kejam lagi, “Reva, apa

kau bisa memperlakukannya seperti ini!”

“Suamiku, hajar dia!” 

sama sckali udak berani mendekati Reva. Dia hanya berdiri di samping Axel

kau berani memukul papa mertuaku, aku akan

suara berat dia berkata, “Pa, aku menghormatimu tetapi aku harap kau

 

sudah dewasa, dia bukan anak

bisa berbicara baik – baik dengannya

marah Axel berkata, “Aku mengajari putriku sendiri.

benar– benar sudah

yang menumpang hidup dengan kami. Kau punya hak

Reva berkata, “Pa, aku masih dengan ucapanku itu.

berarti kau

apapun

Nara, aku tidak

berbicara lagi ketika diam – diam dia

TA 

tidak keberatan dengan

Alina dengan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255