Menantu Dewa Obat  

Bab 607 

Mendengar ucapannya ini, semua orang yang ada disapa langsung terkejut.

Area villa ini dikembangkan oleh dua keluarga dari sepuluh keluarga terpandang itu dan telah menghabiskan banyak uang.

Tidak banyak orang yang benar – benar bisa mengambil alih proyek ini.

Memangnya ada berapa banyak uang yang dimiliki oleh si Reva itu? Pikir mereka.

Terutama Imanuel dan teman – temannya itu. Mata mereka membelalak dengan lebar.

Christie tertegun sejenak dan akhirnya dia mengerti mengapa Reva mengusirnya pergi.

Ternyata area villa ini milik Reva. Tentu saja Reva punya hak untuk mengusir mereka!

Tetapi dia masih merasa tidak puas lalu dengan sirik berkata, “Huhh, Reva, kau yang hanya menantu sampah ini ternyata benar – benar sudah ada kemajuan yah?”

“Ini pasti istrimu yang telah membantumu untuk berinvestasi di sini dengan uangnya, kan?”

“Ckckck… makanya aku selalu bilang, jadi orang itu jauh lebih baik menikah dengan orang yang kaya daripada belajar di sekolah dengan susah payah.”

“Lihat saja ketua kelas kita itu. Dia sudah berusaha dengan keras pun tetap saja masih berjuang di luaran sana.”

“Dan sekarang kita lihat Reva. Dia hanya perlu menikah dengan orang yang kaya dan sukses saja lalu dengan segera sudah kecipratan rejekinya. Langsung jadi kaya.”

“Aihh, kalau begitu untuk apalagi para pria di dunia ini berjuang dengan susah payah? Lebih baik jadi menantu sampah saja!”

Para penduduk desa yang tidak tahu apa – apa itu langsung tertawa terbahak – bahak begitu mendengar ucapannya.

Wajah Imanuel tampak penuh dengan tatapan menghina, “Seorang pria itu harus berusaha dengan keras dan seharusnya merasa malu untuk menerima pemberian orang secara cuma – cuma.”

“Tidak peduli seberapa sulitnya perjuanganmu itu tetapi setidaknya setiap uang yang kau hasilkan adalah hasil dari keringaumu sendiri.”

“Meskipun aku, si Imanuel ini hendak mau kelaparan pun, aku tidak akan pernah mengambil dan menggunakan uang dari seorang wanita untuk seumur hidupku!”

ini langsung menyentuh relung hati banyak orang dan semua orang menatap Reva dengan

mendengarnya lalu berkata, “Kau punya niat untuk mengambil dan menggunakan

apa kau lupa

membuat

untuk menjemput Reva malam itu dan kejadian itu benar-benar iclali mcncoreng mukanya dan membuatnya merasa

malas untuk berbicara omong kosong

Hendra, bagaimana

“Tuan Alvin, menurutmu, ini… apa yang

sombong lalu sambil melirik Reva dia berkata, “Karena pemiliknya sudah ada

ucapannya. Dia ingin Reva memohon

dingin. “Benar

jadi kau tidak perlu

 

berubah dan dia sangat marah. “Heh bocah, kau sombong

tua ini akan menunjukkan kepadamu seperti apa keahlianku yang

memohon kepada

kalau mau berbisnis kau

tuan Alvin pun berani

perlu berharap

petunju dari luan Alvin, tempatmu ini

tak acuh. Dia sama

LUXURY HOTELS WAT WILL

 

Alvin merasa sangat kesal sekali, lalu dia mengeluarkan sebuah kompas kecil dan berjalan bolak balik beberapa langkali di tepi danau seolali – olah sedang menghitung sesuaru. Kemudian setelah melihai ke sekeliling lagi

buah balu besar di samping kolain

dengan

berkata, “Ya, ya

kau

mendengus dingin, “Mata air

itu

airnya adalah

air, itu artinya untuk

sangat

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255