Bab 706

Devon berdiri di belakang mereka dan tampak gemetaran karena ketakutan.

Akhirnya dia sadar bahwa kali ini dia sudah ceroboh. 

Kekuatan Reva ini benar–benar menakutkan. 

Dia membawa begitu banyak orang ke sini hanya karena ingin memberikan Reva pelajaran, Tetapi sekarang situasinya malah seperti dia sendiri yang hendak mencari mati! 

Reva berjalan selangkah demi selangkah hingga ke depan Devon. Devon mundur ketakut dan akhirnya duduk di atas lantai.

Reva mengangkat kakinya dan menginjak kepala Devon. 

Devon ingin melawan tetapi Reva menampar wajahnya dengan kuat hingga tiga giginya rontok. Setelah itu Devon tidak berani macam–macam lagi. 

“Kau dengar baik – baik yah!” 

“Jauhi Nara!” 

“Hari ini, aku akan mengampunimu!” 

“Tetapi, kalau dua hari lagi kau masih belum datang untuk meminta maaf juga, aku pasti akan membunuhmu!” 

Setelah mengatakan itu lalu Reva meraih lengan Devon dan mengangkatnya. 

Lengan Devon terkilir oleh Reva. Kali ini Devon menjerit dengan nyaring karena kesakitan dan merasa mau pingsan. 

Reva menariknya hingga ke depan pintu dan langsung menendang perutnya. Devon terpental seperti terbang keluar. 

lainnya lalu dengan

mau keluar sendiri atau aku yang mengirim

ini menggigil ketakutan lalu dengan cepat berbalik untuk

incraih kursi lalu melemparkannya ke orang yang pertama.

tetapi tidak dengan berjalan

mereka berkata, “Heii, bro, tidak perlu

Papaku adalah...” 

lengannya, mengangkat lututnya dan langsung memukul

tidak bisa berkata apa –

“Keluar!” 

Reva dengan marah.

mengatakan apa–apa lagi. Dan mereka semua benar-benar keluar dari sana dengan tanpa berani macam

bergegas

keluar, semua orang–orang ini saling memapah dan meninggalkan tempat ini dengan tergesa – gesa.

– buru. Dia segera menelepon Austin

sangat simpel: “Baik, aku mengerti.”

 

kau tenang saja.

setelah itu mereka baru menghela nafas

si bajingan ini berani sekali. Berani – beraninya dia melawan kita, apa sudah bosan hidup dia?”

harus membuat perhitungan dengannya atas masalah ini!”

“Aku harus menghabisinya!” 

ayo bunuh dia!”

ke papaku dan meminta papaku untuk menghancurkan perusahaannya dulu setelah

itu berteriak dengan keras dan

mereka semua lalu mendengus dengan dingin,

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255