Bab 718 

Begitu melihat tuan Rodriguez, ekspresi Nara langsung berubah. Tiba–tiba dia mengerti apa yang sedang terjadi di sini. 

Dia segera bangkit dan hendak pergi namun langsung dihentikan oleh Alina. 

“Nara, apa yang kau lakukan?” 

“Ada begitu banyak bos besar disini, kau jangan keras kepala!” 

Nara sangat marah: “Ma, sebenarnya apa yang sedang kau lakukan?” 

“Tadi kau bilang mau membicarakan bisnis tetapi ternyata malah menginginkan aku menemui mereka?” 

“Kenapa kau masih belum menyerah juga?” 

“Aku sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Dalam seumur hidupku, aku hanya mencintai Reva dan aku hanya akan bersama dengan Reva!” 

Alina juga marah: “Mengapa kau malah ngambek?” 

“Aku ini mama–mu. Memangnya kenapa kalau mengobrol sebentar denganmu?” 

“Lagipula, kalau tuan Rodriguez ada di sini memangnya kita tidak bisa membicarakan bisnis?” 

“Apa kau masih harus memilih–milih orang saat membicarakan bisnis?” 

Nara langsung menjawab, “Aku punya prinsipku sendiri dalam berbisnis!” 

“Aku tidak akan bekerja sama dengan orang seperti ini!” 

Setelah mengatakan itu lalu Nara bangkit berdiri dan hendak pergi. 

salah satu anak buah tuan Rodriguez datang dan menghampiri Nara sambil berkata dengan ringan: “Direktur Shu, apa kau tidak merasa aneh, mengapa Reva

sebentar lagi kau

berkata, “Apa…

Reva?” 

dan berkata, “Direktur Shu, kau tak perlu khawatir. Sebentar lagi kau akan

dan pergi. Nara sangat bingung sehingga mau tak mau dia kembali duduk

selamat datang pada acara malam hari ini Alasan yang pertama, aku mengundang kalian semua untuk berkumpul dan yang

1/3 

si tua Axel yang sudah membeli rumah

pergi untuk melihat rumah si

Axel dan

tercengang. Jadi Axel benar–benar

kerumunan orang dan mendatangi villa kosong yang ada

villa ini. 

yang dibeli

ngomong–ngomong, si tua Axel, prosedur sertifikat real estat

kau bisa mengambil kuncinya langsung mendekornya kapanpun kau

estatnya selesai, kau dapat menandatanganinya. Setelah itu semuanya beres!”

Rodriguez menyerahkan kunci rumahnya.

sangat gembira sekali. Dia langsung mengulurkan tangannya

mencegahnya, “Pa, apa yang kau

menerima

cemas: “Kenapa tidak?”

aku

bertanya, “Memangnya

sudah mengeluarkan uang untuk membelinya?”

banyak uang yang kau keluarkan?”

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255