Bab 728 

Tiger mencibir, “Kalau tidak ingin ada yang tahu, seharusnya dilakukan sendiri!” 

“Asalkan sudah memberi perintah maka tidak mungkin tidak ada orang yang tahu.” 

“Tuan Rodriguez, apa kau ingin tahu bagaimana kondisi Alfonso sekarang?” 

Wajah tuan Rodriguez memucat. Dia tahu bahwa kali ini dia benar–benar habis sudah. 

Tiger mengeluarkan ponselnya lalu meminta anak buahnya untuk mengambil sebuah layar besar dan memproyeksikan video dari ponselnya ke layar lebar. 

Semua orang melihatnya dan berseru, “Bukannya ini halaman rumah keluarga besar Rodriguez?” 

Di depan layar tampak Kenji yang sedang duduk di kursi utama keluarga Rodriguez. 

Anggota keluarga lainnya berdiri di sampingnya dengan hormat. 

Di tengah–tengah tampak ada seorang pria yang sedang berlutut dan berlumuran darah. Dia adalah Alfonso Rodriguez. 

Di belakangnya tampak ada sembilan kepala keluarga dari keluarga terpandang lainnya. 

Setiap kepala keluarga ini satu demi satu melangkah maju dan menikam tubuh Alfonso dengan satu tikaman. 

Tempat yang ditikam itu bukan tempat yang akan berakibat fatal tetapi cukup untuk membuat Alfonso merasa sangat kesakitan. 

Setelah kesembilan kepala keluarga dari keluarga – keluarga terpandang itu selesai menikam sekarang giliran keluarga besar Rodriguez yang melakukannya. 

tikaman pisau dan jatuh di lantai dengan sekujur tubuhnya berlumuran

merasakan keringat dingin yang mengalir di punggung mereka

keluarga besar Rodriguez!

kepala keluarga dari para

itu. 

membasmi

pada mereka yang bekerja sama dengan Alfonso?

saat, Peter adalah orang pertama yang berlutur lalu dengan gemetar berkata, “Lord

aku hanya ingin membalaskan dendam untuk putraku

kalau dia adalah orang hebat. Aku telah menyinggung tuan Reva. Aku..

yang 

mengatakan itu, Peter langsung menampar dirinya sendiri beberapa kali menyebabkan kedua sisi wajahnya membengkak.

kali. Kepalanya berlumuran darah. Dia memohon dengan

salah putraku yang tidak berbakti itu. Dia adalah bajingan yang suka mencari masalah,

mematahkan kedua kakinya dan membuatnya tidak bisa bangun lagi dari tempat tidurnya untuk selamanya, tolong kau ampuni aku, aku mohon…”

lainnya melihat hal ini, mereka semua

ini tidak bodoh. Mereka tahu dengan jelas bahwa kalau mereka sekarang tidak meminta ampun

di sofa. Dia tidak perlu lagi untuk memohon

jelas. Tidak ada

dalam tiga hari kalian tidak datang untuk berlutut dan memohon ampun kepadaku,

hari sudah berlalu.”

ampunnya sekarang. Apa masih

dan yang lainnya ketakutan setengah mati lalu dengan cepat mereka berkata, “Tuan Lee, tolong

begini saja, kami… kami akan memberimu uang.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255