Bab 762

Kakak beradik ini sibuk berfoto dan mengunggah foto – foto mereka di sosmed. Mereka sangat sibuk sekali. 

Spencer bergegas menghampiri lalu mengeluarkan sebotol Cheval Blanc. Dia 

memperhatikannya dengan cermat untuk waktu yang lama lalu mengangguk dengan perlahan. 

Tidak perlu diragukan lagi. Ini adalah produk asli!

Setelah berfoto ria lalu Vivi sudah sangat keroncongan: “Kenapa hidangannya belum disajikan juga?” 

“Ayo mari kita buka botol anggurnya dulu.” 

Melihat 

gayanya itu seolah–olah dia khawatir ada orang yang akan mengambil anggurnya. 

Pada saat ini, seorang pelayan mengetuk pintu lalu masuk dengan piring tipis yang diletakkan di atas meja. 

“Halo semua, ini adalah lauk pertamanya.” 

Si pelayan bersikap dengan penuh hormat. 

Vivi segera membungkuk: “Aku ingin lihat, makanan apa yang dimasak oleh koki dari pulau Cyan ini!” 

Begitu membuka penutup makanannya, dia mendapati semangkuk nasi goreng telur di dalamnya. 

Vivi tertegun sejenak. Lalu dengan bingung dia bertanya, “Ap… apa ini?” 

Keluarga Shu juga ikut tercengang. Lauk macam apa ini? 

Kami baru saja duduk disini masa sudah disajikan makanan utama? 

berkata,

biasa saja kenapa

oleh

kalau mau membodohi orang

melihat seseorang menyajikan nasi goreng telur sebagai

Stable macam apa ini? Aku

Jayden langsung mengangguk.

“Tuan, ini benar-benar adalah lauk pertama

koki dari pulau

favorit

semangkuk nasi emas ini akan dijual dengan

emas ini dijual

ini semua orang langsung terkejut.

lebih dulu berseru: “Kau terlalu

ini dijual dengan harga 18.000

benar–benar mengira ini

pun kalian tidak perlu menulis

hormat, “Maaf, tetapi ini adalah

Vivi berkata, “Aku tidak peduli dengan harga

karena restoran kalian menggratiskan biaya konsumsinya lalu kalian bisa membodohi

datang langsung makanan utama. Apa kau ingin orang makan dengan cepat setelah itu langsung

tidak rela diberikan maka jangan katakan tentang menggratiskan biaya konsumsinya. Apa tidak malu?”

yang katanya biaya konsumsi digratiskan dengan kartu

panggil

mengernyit sedikit. Dia sudah lama bekerja di sini tetapi sama sekali

merasa tidak enak hati: “Bagaimana

memang benar–benar

apapun juga itu tetap saja hanya semangkuk

itu juga sangat

untuk mengaturkan acaranya juga

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255