Bab 821

Dengan cepat Reva menemukan desa yang dikatakan oleh Anya dengan mengikuti arah yang ditunjukkan olehnya barusan.

Ini adalah sebuah desa terpencil di pegunungan dan terlihak agak bobrok.

Seperti yang dikatakan oleh Anya, tidak banyak orang yang tinggal di desa ini, kebanyakan dari mereka adalah orang tua.

Sementara para generasi mudanya semua telah pindah ke kota untuk bekerja dan anak sekolah.

anak kecil pergi ke

Yang tersisa di desa terpencil ini hanyalah para orang tua yang masih betah dengan kampung halamannya dan tidak mau pergi.

Saat Reva masuk ke desa ini, hanya ada sedikit orang yang memperhatikannya.

Di dekat desa ini juga terdapat beberapa villa yang semua pemiliknya adalah orang–orang kaya di kota.

Orang–orang di sini sudah sering melihat orang · orang kaya yang mengunjungi desa mereka sehingga membuat mereka merasa semuanya sangat wajar.

Sambil berjalan, Reva mengamati orang – orang di sini.

Tiba – tiba, matanya tertuju pada salah seorang lelaki tua.

Dengan cepat dia berjalan menghampiri si lelaki tua itu dan berkata dengan suara rendah. “Pak tua, apa kabar.”

kosong

berkata, “Pak

apa

akhir

merasa bahwa nafsu

terkejut:

setengah mangkuk nasi

dan

“Bagaimana dengan

begitu banyak, apa

itu membelalak dengan lebar, “Bagaimana

pun merasa penasaran. Setelah nafsu makanku meningkat, secara logika seharusnya

malah merasa semakin

aku pergi ke rumah sakit saja untuk melakukan pemeriksaan agar bisa mengetahui apa yang salah dengan

apa… apa kau seorang

menatap Reva

aku

bisa membaca

kalau begitu

ini bukan penyakit

“Bukan, bukan penyakit

ingin mengajukan sebuah

seperti ini di sekitar sini?”

mengeluarkan selembar kertas yang di atasnya terlukis

aneh.

tiga helai daun. Dua diantaranya bergerigi

tampak tidak

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255