Bab 843

Reva melítik Devi lalu menggelengkan kepalanya dengan perlahan. “Tidak, masalahnya memang berasal dari

kolam Unicorn!”

Devi terkejut: “Mengapa?”

Reva tidak menjelaskan kepada Devi bahwa hal ini ada hubungannya dengan serangga sihir yang ada di suku Maui. Reva tidak ingin dia terlibat dalam hal ini.

Dan alasan yang sebenarnya untuk hal ini agak mirip dengan situasi sahabat Anya.

Kalau sahabat Anya, tubuhnya mudah menarik perhatian serangga sihir karena sebelumnya dia sudah memiliki serangga sihir ditubuhnya selama bertahun–tahun.

Sedangkan pasien ini, dia secara alami memang lebih mudah menarik perhatian serangga sihir.

Serangga sihir liar seperti ini, kecuali orang itu sengaja memakannya baru akan terkena dan masuk ke dalam tubuhnya, kalau tidak, tanpa adanya perintah dari si pemilik, dia tidak akan menyerang orang lain dengan

seenaknya.

Tentu saja, ada beberapa pengecualian dalam hal ini, yaitu kalau pasien itu sendiri memiliki fisik yang dapat menarik perhatian serangga sihir.

Saat beberapa orang ini pergi memancing, dia adalah satu satunya orang yang terkena serangan serangga sihir oleh karena itu fisiknya memang mudah menarik perhatian serangga sihir.

Karena waktunya masih cukup pagi jadi Reva merasa waktunya tidak cocok untuk pergi ke kolam Unicorn.

Kemudian Reva pergi untuk mengunjungi dua pasien lainnya.

satunya terkena serangan serangga sihir dan yang satunya lagi menderita penyakit langka

langka dan aneh itu dengan tanpa kesulitan. Dia lebih memfokuskan diri untuk memperhatikan pasien yang terkena

lokasi lainnya, Bukit Whistle

peta, jarak bukit Whistle dan kolam Unicorn sangat dekat.

ini, Reva langsung membatalkan rencana dia untuk pergi

orang yang memelihara serangga sihir disini, itu berarti kedua orang ini pasti saling

itu, ada kemungkinan dia

saja yang didapatkan Reva. Siapa tahu saja akan

untuk memurnikan beberapa ramuan pelindung tubuhnya dulu setelah

orang tersebut.

setelah selesai kerja, Reva langsung pulang ke taman Dragon

ramuan tersebut.

namun saat melihat ada sesuatu hal

membaca pesan yang dikirimkan dari salah satu

“Ada pria tampan!”

akan langsung setuju dan

lagi tertarik

menjawab dengan

ponselnya. Lalu Devi duduk di sofa sambil menyilangkan kakinya dengan ekspresi bosan

yang baru saja duduk ketika dokter Tanaka masuk

tawanya, “Devi, apa yang sedang kau pikirkan? Sepertinya

begitu dia mendengar ucapan kakeknya, wajahnya langsung memerah.

sedang menunggumu

kau masih tidak pulang lagi,

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255